Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pemerintah India pada Rabu (23/4/2025) mengumumkan penurunan hubungan diplomatik dengan Pakistan, menyusul serangan mematikan di wilayah wisata Kashmir yang menewaskan 26 orang.
Serangan tersebut menjadi yang paling mematikan terhadap warga sipil dalam hampir dua dekade terakhir.
Tindakan tegas ini diambil sehari setelah serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok militan di Kashmir.
Baca Juga: November Defisit Neraca Dagang India Mencetak Rekor, Pemicunya Lonjakan Impor Emas
Serangan tersebut menjadi pukulan besar terhadap narasi perdamaian dan pembangunan yang selama ini digaungkan oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi setelah pencabutan status khusus Jammu dan Kashmir pada 2019.
Dalam konferensi pers, Menteri Luar Negeri India Vikram Misri menyampaikan bahwa terdapat indikasi kuat keterlibatan lintas batas dalam serangan tersebut. Hal itu disimpulkan dari hasil rapat Dewan Keamanan Kabinet India yang diadakan sebelumnya.
Sebagai langkah balasan, India akan menangguhkan sementara Perjanjian Perairan Indus 1960 yang sebelumnya dimediasi oleh Bank Dunia. Perjanjian ini selama bertahun-tahun telah mengatur pembagian air Sungai Indus dan anak-anak sungainya antara India dan Pakistan.
Penangguhan ini berpotensi berdampak besar bagi Pakistan, yang sangat bergantung pada aliran air dari wilayah Kashmir India untuk kebutuhan irigasi dan pembangkit listrik tenaga air.
Baca Juga: BERAS ASIA: Harga di India Turun, Vietnam Khawatir Penurunan Permintaan dari Filipina
India juga menutup satu-satunya titik penyeberangan darat terbuka dengan Pakistan. Warga Pakistan yang telah memasuki India melalui jalur tersebut diberi batas waktu hingga 1 Mei untuk kembali ke negaranya.
Selain itu, seluruh visa khusus Asia Selatan bagi warga Pakistan dibatalkan. Pemegang visa tersebut diwajibkan meninggalkan India dalam waktu 48 jam.
Pemerintah India juga menyatakan seluruh penasihat pertahanan di Kedutaan Besar Pakistan di New Delhi sebagai persona non grata, dan memberikan waktu tujuh hari bagi mereka untuk meninggalkan negara itu.
India pun akan menarik penasihat pertahanannya dari Islamabad, serta mengurangi jumlah staf kedutaan besarnya di Pakistan dari 55 menjadi 30 orang.
Misri menegaskan bahwa pemerintah India akan mengejar dan mengadili para pelaku serangan, serta meminta pertanggungjawaban pihak yang mendukung aksi teror lintas batas.
“India akan terus mengejar siapa pun yang melakukan atau merencanakan aksi terorisme terhadap negara ini,” ujarnya.
Baca Juga: Tragedi Mengerikan di Kashmir India: Serangan Brutal Tewaskan 26 Turis, 17 Luka-Luka
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pakistan terkait langkah yang diambil India.
Namun, Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar melalui unggahan di platform X menyatakan bahwa Perdana Menteri Shehbaz Sharif akan memimpin rapat Komite Keamanan Nasional pada Kamis pagi guna merespons perkembangan terbaru ini.