kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia dan 2 negara Eropa tangguhkan vaksinasi AstraZeneca, WHO rilis imbauan ini!


Selasa, 16 Maret 2021 / 04:59 WIB
Indonesia dan 2 negara Eropa tangguhkan vaksinasi AstraZeneca, WHO rilis imbauan ini!
ILUSTRASI. WHO mengimbau negara-negara dunia pada hari Senin (15/3/2021) untuk tidak menangguhkan kampanye vaksinasi. REUTERS/Peter Cziborra


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA/COPENHAGEN. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau negara-negara dunia pada hari Senin (15/3/2021) untuk tidak menangguhkan kampanye vaksinasi. Imbauan tersebut dikeluarkan setelah dua negara Eropa dan satu negara di Asia telah menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena kekhawatiran akan keamanan.

Seperti yang diberitakan Reuters, Thailand mengumumkan rencananya pada hari Senin untuk melanjutkan vaksinasi dari perusahaan Anglo-Swedia. Akan tetapi, Indonesia mengatakan akan menunggu setelah Irlandia dan Belanda mengumumkan penangguhan pada hari Minggu.

Denmark dan Norwegia telah melaporkan kasus perdarahan yang terisolasi, pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah setelah warganya mendapatkan vaksin AstraZeneca. Sebelumnya, Islandia dan Bulgaria telah menangguhkan penggunaannya, sementara Austria dan Italia berhenti menggunakan vaksin AstraZeneca untuk batch tertentu.

WHO mengatakan, panel penasehatnya sedang meninjau laporan terkait dengan suntikan vaksin itu dan akan merilis temuannya sesegera mungkin. Tetapi dikatakan, WHO tidak mungkin mengubah rekomendasinya, yang dikeluarkan bulan lalu untuk penggunaan luas, termasuk di negara-negara di mana varian virus Afrika Selatan dapat mengurangi kemanjurannya.

Baca Juga: Ikuti Irlandia, Belanda juga tangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca

"Sampai hari ini, tidak ada bukti bahwa insiden tersebut disebabkan oleh vaksin dan penting agar kampanye vaksinasi terus berlanjut sehingga kita dapat menyelamatkan nyawa dan membendung penyakit parah dari virus tersebut," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier seperti yang dilansir Reuters.

Suntikan AstraZeneca termasuk yang pertama dan termurah untuk dikembangkan dan diluncurkan dalam jumlah besar sejak virus corona pertama kali diidentifikasi di China tengah pada akhir tahun 2019 dan akan menjadi andalan program vaksinasi di banyak negara berkembang. Virus itu telah menewaskan lebih dari 2,7 juta orang.

Baca Juga: Peneliti WHO sarankan cari sumber virus corona di seluruh dunia

Thailand menjadi negara pertama di luar Eropa yang menunda peluncuran vaksin pada hari Jumat, ketika para pemimpin politiknya dijadwalkan untuk mendapatkan suntikan pertama. Akan tetapi, pemerintah mengatakan pada hari Senin (15/3/2021) bahwa mereka akan melakukan vaksin AstraZeneca pada hari Selasa.

Namun, Indonesia mengatakan akan menunda pemberian suntikan karena laporan pembekuan darah di antara beberapa penerima di Eropa dan akan menunggu tinjauan dari WHO.

WHO telah mengatakan tidak ada indikasi kejadian tersebut disebabkan oleh vaksinasi, pandangan yang juga diungkapkan oleh European Medicines Agency (EMA), yang mengatakan jumlah pembekuan darah yang dilaporkan tidak lebih tinggi daripada yang terlihat pada populasi umum.

Beberapa efek samping yang dilaporkan di Eropa telah mengganggu program vaksinasi yang sudah berada di bawah tekanan karena peluncuran yang lambat dan skeptisisme vaksin di beberapa negara.

Belanda mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah melihat 10 kasus kemungkinan efek samping yang merugikan dari vaksin AstraZeneca, beberapa jam setelah pemerintah menunda program vaksinasi menyusul laporan potensi efek samping di negara lain.

Baca Juga: Makin banyak negara yang tangguhkan vaksin Covid-19, AstraZeneca angkat bicara

Denmark melaporkan gejala "sangat tidak biasa" pada seorang warga negara berusia 60 tahun yang meninggal karena pembekuan darah setelah menerima vaksin. Kasus yang sama diumumkan pada hari Sabtu oleh Norwegia di mana tiga orang di bawah usia 50 tahun yang dikatakan sedang dirawat di rumah sakit.

Sebelumnya, Reuters memberitakan, AstraZeneca Plc mengatakan telah melakukan peninjauan terhadap lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Uni Eropa dan Inggris yang hasilnya tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko penggumpalan darah.

EMA mengatakan, per 10 Maret, total 30 kasus pembekuan darah telah dilaporkan di antara hampir 5 juta orang yang divaksinasi dengan suntikan AstraZeneca di Wilayah Ekonomi Eropa, yang menghubungkan 30 negara Eropa.

Baca Juga: Seorang guru meninggal, wilayah di Italia ini mulai hentikan vaksin AstraZeneca

Sementara, WHO menegaskan bahwa per 12 Maret, lebih dari 300 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di seluruh dunia tanpa ada kasus kematian yang disebabkan oleh salah satu dari mereka.

Selanjutnya: Belanda, jadi negara selanjutnya yang tangguhkan vaksin Covid-19 AstraZeneca




TERBARU

[X]
×