kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Industri Kapal China Kecam Kebijakan Tarif Pelabuhan AS


Minggu, 20 April 2025 / 04:55 WIB
Industri Kapal China Kecam Kebijakan Tarif Pelabuhan AS
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/4/2025). Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2025 tercatat sebesar 157,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS), meningkat dibandingkan posisi pada akhir Februari 2025 sebesar 154,5 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Asosiasi galangan kapal China mengecam kebijakan tarif pelabuhan yang diumumkan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap kapal-kapal yang terkait dengan China. Mereka menyebut langkah tersebut sebagai tindakan yang berpandangan sempit dan berpotensi merusak industri pelayaran global.

Presiden Trump menandatangani perintah pada hari Rabu (16/4) yang meminta untuk menghidupkan kembali industri galangan kapal AS dan mengurangi dominasi China di sektor pelayaran internasional. Namun, pemerintah AS kemudian melonggarkan kebijakan tersebut pada hari berikutnya dengan mengecualikan eksportir domestik dan pemilik kapal yang beroperasi di wilayah Danau Besar, Karibia, dan teritori AS lainnya.

Perseteruan dalam sektor pelayaran laut yang menjadi jalur pengangkutan sekitar 80% perdagangan global menjadi babak terbaru dalam perang dagang yang semakin memanas antara China dan Amerika Serikat, yang telah menyebabkan saling balas tarif di atas 100% untuk berbagai barang impor masing-masing.

Baca Juga: China Bangun Lebih Banyak PLTU, Ekspor Batubara RI Berpotensi Melonjak 10%

Asosiasi Galangan Kapal Nasional China alias China Association of the National Shipbuilding Industry menyatakan kemarahan besar dan penolakan tegas terhadap langkah AS tersebut, bergabung dengan protes serupa dari pemerintah China dan para pemilik kapal dalam negeri.

"Penurunan industri galangan kapal AS adalah akibat dari proteksionisme mereka sendiri dan tidak ada hubungannya dengan China," ujar asosiasi tersebut dalam pernyataan resminya.

Mereka juga memperingatkan pembatasan dari pihak AS dapat mengacaukan sistem pelayaran internasional, meningkatkan biaya logistik global, memicu inflasi lebih tinggi di AS, dan merugikan masyarakat Amerika sendiri.

"Kami menyerukan kepada komunitas maritim internasional untuk bersama-sama menentang tindakan pendek semacam ini dari pihak AS, dan menjaga lingkungan pasar yang adil," tambah asosiasi tersebut, seraya mengisyaratkan bahwa pihak berwenang di China diperkirakan akan mengambil langkah balasan yang tegas.

Baca Juga: Ford Hentikan Pengiriman Mobil ke China Akibat Tarif Balasan yang Mencekik

Sementara itu, pemerintah China juga mengecam langkah tersebut pada hari Jumat, menyebutnya sebagai kebijakan yang diskriminatif dan mendesak Washington untuk memperbaiki kesalahan mereka. 

Kementerian Perdagangan China dalam pernyataan terpisah menyatakan akan dengan tegas mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan kami sendiri. Mereka menilai kebijakan tarif pelabuhan AS ini mencerminkan kebijakan unilateral dan proteksionis Washington, serta merupakan praktik pasar yang tidak adil dan tidak sehat.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Jawa Barat Terbaru: Bandung, Bekasi, Bogor, Depok dan Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Inilah Gift Code Ojol The Game 20 April 2025 dari Codexplore, Redeem yuk!



TERBARU

[X]
×