Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Organisasi nirlaba World Travel and Tourism Council (WTCC) melaporkan, sekitar US$ 1 dari setiap US$ 10 yang dibelanjakan secara global digunakan untuk perjalanan, termasuk untuk pemesanan hotel, kapal pesiar dan penerbangan/
Mengutip Reuters, Selasa (3/9), kontribusi industri perjalanan dan pariwisata terhadap produk domestik bruto global diperkirakan akan mencapai titik tertinggi baru karena konsumen semakin melihat perjalanan sebagai bagian penting dari anggaran mereka.
WTTC memperkirakan kontribusi industri terhadap PDB global pada tahun 2024 akan meningkat 12,1% secara tahunan menjadi US$ 11,1 triliun, yang merupakan 10% dari PDB global.
Baca Juga: Pemerintah akan Evaluasi Pariwisata Bali, Luhut Kesal dengan Kelakuan Turis Asing
Angka ini meningkat sekitar 7,5% dari rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2019.
"Meskipun ada beberapa kekhawatiran tahun lalu tentang kita yang akan memasuki resesi global dan inflasi tinggi, tahun ini kita melihat perjalanan dan pariwisata menjadi pusat kekuatan ekonomi yang nyata secara global," kata Julia Simpson, CEO organisasi nirlaba tersebut.
Pengeluaran perjalanan di ekonomi AS, China, dan Jerman diperkirakan akan memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB.
Sektor ini diperkirakan akan mendukung hampir 348 juta pekerjaan pada tahun 2024, atau 13,6 juta pekerjaan lebih banyak daripada tahun 2019, rekor sebelumnya sebelum pandemi. Industri ini masih merekrut untuk mengisi pekerjaan di bidang yang berkembang pesat ini.
Di Amerika Serikat, saat ini terdapat 1 juta lowongan pekerjaan di seluruh industri pariwisata dan perhotelan, menurut Asosiasi Perjalanan AS. Total lapangan kerja yang didukung di AS adalah sekitar 27 juta pekerjaan pada tahun 2023, menurut WTTC.