kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.778   15,00   0,09%
  • IDX 8.052   10,88   0,14%
  • KOMPAS100 1.115   -0,14   -0,01%
  • LQ45 798   2,38   0,30%
  • ISSI 280   0,08   0,03%
  • IDX30 419   1,51   0,36%
  • IDXHIDIV20 481   1,15   0,24%
  • IDX80 122   0,42   0,34%
  • IDXV30 134   0,21   0,16%
  • IDXQ30 133   0,48   0,37%

Inflasi Inti di Tokyo Bertahan pada September, Masih di Atas Target BOJ


Jumat, 26 September 2025 / 08:30 WIB
Inflasi Inti di Tokyo Bertahan pada September, Masih di Atas Target BOJ
ILUSTRASI. Inflasi inti di ibu kota Jepang bertahan stabil pada September dan tetap jauh di atas target 2% Bank of Japan (BOJ), menurut data yang dirilis Jumat (26/9/2025). REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Inflasi inti di ibu kota Jepang bertahan stabil pada September dan tetap jauh di atas target 2% Bank of Japan (BOJ), menurut data yang dirilis Jumat (26/9/2025).

Tekanan harga ini menjaga ekspektasi pasar bahwa bank sentral akan segera menaikkan suku bunga.

Data inflasi Tokyo akan menjadi salah satu acuan penting bagi BOJ dalam rapat kebijakan moneter pada 29–30 Oktober mendatang, ketika dewan direksi juga akan merilis proyeksi pertumbuhan dan harga kuartalan terbaru yang berperan besar dalam keputusan suku bunga.

Baca Juga: Inflasi Jasa Jepang Naik 2,7% pada Agustus, BOJ Siap Kerek Suku Bunga Lagi

Indeks harga konsumen inti (CPI) Tokyo, yang tidak memasukkan harga pangan segar tetapi mencakup biaya bahan bakar, naik 2,5% pada September dibandingkan setahun sebelumnya.

Angka ini lebih rendah dari perkiraan pasar yang memprediksi kenaikan 2,8%, dan sama dengan laju pada Agustus.

Laju inflasi yang lebih lambat dipengaruhi kebijakan Pemerintah Metropolitan Tokyo untuk meredam dampak kenaikan biaya hidup, antara lain lewat pemotongan biaya penitipan anak dan tarif air.

Indeks yang lebih ketat, mengeluarkan pangan segar dan biaya bahan bakar naik 2,5% pada September, melambat dari 3,0% pada Agustus.

Inflasi pangan, tidak termasuk bahan pangan segar seperti sayuran, juga melambat menjadi 6,9% dari 7,4%.

“Jika mengesampingkan faktor sementara, tren utamanya tidak berubah, yakni inflasi pangan mulai melambat,” kata Koya Miyamae, ekonom senior di SMBC Nikko Securities.

Baca Juga: Dolar AS Bergerak Tipis Jumat (19/9) Pagi, Fokus Pasar Beralih ke Bank of Japan (BOJ)

Menurutnya, BOJ tidak hanya harus memperhatikan pergerakan harga, tetapi juga ekspor, laba korporasi, serta dampak ekonomi dari tarif AS dalam menentukan waktu kenaikan suku bunga.

Miyamae memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga pada Desember atau Januari.

BOJ mengakhiri program stimulus besar-besaran selama satu dekade tahun lalu dan menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,5% pada Januari, dengan pandangan bahwa Jepang mendekati pencapaian target inflasi 2% secara berkelanjutan.

Meski inflasi inti nasional sudah bertahan di atas 2% lebih dari tiga tahun, Gubernur BOJ Kazuo Ueda menekankan perlunya kehati-hatian sebelum menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Ia menilai kenaikan harga harus didukung oleh pertumbuhan upah dan permintaan domestik yang kuat.

Pekan lalu, BOJ mempertahankan suku bunga tetap. Namun, dua anggota dewan berbeda pendapat dan mengusulkan kenaikan suku bunga ke 0,75%, meski usulan itu tidak disetujui.

Baca Juga: Inflasi Inti Jepang Melambat pada Agustus, Namun Masih di Atas Target BOJ

Jajak pendapat Reuters yang dilakukan sebelum rapat pekan lalu menunjukkan mayoritas ekonom memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi sebelum akhir tahun.

Namun, mereka terbelah soal waktu, dengan proyeksi berkisar antara Oktober hingga Januari.

Selanjutnya: Bursa Asia Melemah di Pagi Ini (26/9), Terseret Pelemahan Saham Perusahaan Farmasi

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamart Spesial Gajian Periode 26-28 September 2025




TERBARU

[X]
×