kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi terjaga, Bank Central China tidak lakukan pelonggaran moneter


Minggu, 01 Desember 2019 / 19:03 WIB
Inflasi terjaga, Bank Central China tidak lakukan pelonggaran moneter
ILUSTRASI. Inflasi terjaga, Bank Central China tidak lakukan pelonggaran moneter. REUTERS/Jason Lee/File Photo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank Central China (PBoC) tidak akan melonggarkan kebijakan moneter lantaran ketidakpastian ekonomi global.

Mengutip Reuters pada Minggu (1/12), Gubernur PBoC Yi Gang mengatakan, dalam sebuah artikel yang ditandatangani pada hari Minggu bahwa Beijing harus mempertahankan kebijakan moneter "normal" selama mungkin. Lantaran pertumbuhan ekonomi masih dalam kisaran yang wajar dan inflasi secara keseluruhan ringan.

Baca Juga: Gandeng Great Wall, BMW bangun pabrik mobil listrik di China

China tidak akan menggunakan pelonggaran kuantitatif bahkan ketika kebijakan moneter ekonomi utama dunia mendekati suku Bungan acuan nol persen. Hal itu dituliskan oleh Yi Gang dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh jurnal teori Partai Komunis terkemuka Qiushi.

“Kita seharusnya tidak membiarkan uang yang dipegang oleh orang-orang Tiongkok menjadi tidak berharga. Kita mempertahankan suku bunga positif dan yield surat utang negara cenderung naik umumnya kondusif bagi entitas ekonomi. Sejalan dengan budaya simpanan rakyat Tiongkok, sehingga bermanfaat bagi keberlanjutan perkembangan ekonomi, ” kata Yi.

Baca Juga: Boris Johnson: Inggris akan meninggalkan Uni Eropa paling lambat 31 Januari 2020

Dia menegaskan bank sentral akan terus menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati, melakukan penyesuaian kontra-siklus, meningkatkan transmisi kebijakan moneter dan menjaga likuiditas yang cukup.

Pertumbuhan ekonomi China melambat mendekati posisi terendah 30-tahun pada kuartal ketiga dan keuntungan industri terus menyusut, dan spekulasi meningkat bahwa Beijing perlu meluncurkan stimulus lebih cepat dan lebih agresif, bahkan jika itu berisiko menambah tumpukan utang.

Nilai tukar yuan China ditentukan oleh penawaran dan permintaan, kami tidak akan memainkan yuan sebagai alat dan tidak akan menggunakan devaluasi kompetitif yuan, kata Yi.

Baca Juga: Aksi jual asing diprediksi berlanjut bila AS dan China terus ribut

Bank sentral China akan terus mempromosikan reformasi yuan dan mempertahankan fleksibilitasnya, membuatnya pada dasarnya stabil pada tingkat yang cukup seimbang.

Yi menambahkan bahwa Beijing akan melakukan manajemen makro-kehati-hatian yang diperlukan di pasar valuta asing bila diperlukan. Yi juga mengatakan China akan memperkuat pengawasan pasar pembiayaan properti.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×