kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Inflasi Tokyo Melambat pada bulan September 2023


Jumat, 29 September 2023 / 07:11 WIB
Inflasi Tokyo Melambat pada bulan September 2023
ILUSTRASI. Inflasi Tokyo pada bulan September 2023 melandai ke 2,5%


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Inflasi inti di Tokyo melambat pada bulan September 2023. Perlambatan inflasi ini adalah untuk bulan ketiga berturut-turut walau tetap di atas target Bank of Japan.

Indeks harga konsumen (CPI) inti Tokyo, yang tidak termasuk makanan segar yang bergejolak namun mencakup biaya bahan bakar, naik 2,5% pada bulan September 2023 secara tahunan atawa year on year (YoY). Realisasi inflasi ini sesuai dengan perkiraan median pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 2,6%.

Asal tahu saja, inflasi inti Tokyo pada bulan Agustus mencapai 2,8%. Angka itu masih melebihi target Bank of Japan sebesar 2% untuk bulan ke-16 berturut-turut.

Para analis memperkirakan inflasi akan terus melambat dalam beberapa bulan mendatang yang mencerminkan penurunan harga komoditas baru-baru ini dan efek dasar dari kenaikan tajam tahun lalu.

Indeks yang tidak memperhitungkan biaya makanan segar dan bahan bakar, yang diawasi ketat oleh BOJ sebagai pengukur tren harga yang lebih baik, naik 3,8% di bulan September dari tahun sebelumnya setelah naik 4,0% di bulan Agustus, data menunjukkan.

Baca Juga: Kim Jong Un Desak Produksi Senjata Nuklir Lebih Besar di Tengah Perang Dingin Baru

Lonjakan harga komoditas global tahun lalu mendorong banyak perusahaan Jepang untuk menghilangkan keengganan mereka terhadap kenaikan harga dan membebankan biaya yang lebih tinggi kepada rumah tangga, sehingga inflasi tetap berada di atas target BOJ lebih lama dari perkiraan awal para pembuat kebijakan.

Inflasi yang melampaui batas menyebabkan BOJ melakukan sedikit perubahan pada kebijakan pengendalian imbal hasil obligasi bulan lalu, sebuah langkah yang dilihat investor sebagai pergeseran dari kebijakan moneter ultra-longgar selama beberapa dekade.

Namun Gubernur Kazuo Ueda telah mengesampingkan kemungkinan keluarnya kebijakan ultra-longgar lebih awal, dengan mengatakan bahwa mereka perlu menunggu sampai upah naik cukup untuk menjaga inflasi tetap stabil di sekitar 2%.



TERBARU

[X]
×