kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris akan punya PM perempuan lagi


Minggu, 03 Juli 2016 / 09:35 WIB
Inggris akan punya PM perempuan lagi


Sumber: voaindonesia | Editor: Adi Wikanto

London. Menteri Dalam Negeri Theresa May dan Menteri Energi Andrea Leadsom, muncul sebagai calon terkuat untuk menggantikan PM Inggris David Cameron. PM Cameron mundur setelah referendum Inggris Raya keluar dari Uni Eropa.

Inggris tampaknya akan mempunyai perdana menteri perempuan lagi. Terakhri, Inggris punya perdana menteri perempuan, sekaligus yang pertama pada 26 tahun lalu, yakni Margaret Thatcher. Thatcher turun dari kekuasaan pada tahun 1990, setelah partainya sendiri, Partai Konservatif menggantikannya sehubungan dengan masalah keanggotaan negara itu dalam Uni Eropa.

Calon-calon terkuat untuk menggantikan David Cameron sebagai pemimpin Partai Konservatif yang berkuasa dan sebagai perdana menteri negara itu sekarang keduanya perempuan, yakni Menteri Theresa May dan Menteri Andrea Leadsom.

Ke-150.000 orang anggota biasa partai itu akan mengambil keputusan terakhir dalam pemungutan suara melalui pos yang dijadwalkan sebelum tanggal 2 September.

Leadsom, yang berkampanye mendukung Brexit dalam referemdum, menarik dukungan dari para anggota parlemen yang sebelumnya mendukung mantan walikota London Boris Johnson sebelum ia mengundurkan diri dari pencalonan dalam perselisihan tajam dengan rekannya pendukung keluarnya Inggris dari Uni Eropa Michael Gove.

Leadsom mengatakan kepada surat kabar Daily Telegraph dalam wawancara hari Sabtu, “Saya pendukung kuat pertambahan perempuan yang memegang jabatan dalam pemerintahan. Sangat banyak yang dapat disumbangkan oleh perempuan.”

Partai Buruh juga mungkin akan memperoleh seorang pemimpin perempuan – Anna Eagle, yang mungkin akan mengumumkan hari Senin (4/7), mengenai tantangannya terhadap Jeremy Corbyn yang berpaham kiri.

Kekuasaan perempuan juga sampai ke Skotlandia dengan Perdana Menteri perempuan Nicola Sturgeon, dan seorang pemimpin Partai Konservatif di utara perbatasan juga seorang perempuan.




TERBARU

[X]
×