Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Rusia baru-baru ini melakukan uji coba satelit mereka di luar angkasa. Sayangnya, aktivitas ini membuat pihak Inggris sedikit khawatir.
Kekhawatiran Inggris ini didasarkan pada adanya penggunaan proyektil dengan karakteristik senjata dalam peluncuran satelit Rusia tersebut.
Inggris meminta Rusia untuk lebih bertanggung jawab atas program luar angkasanya dan menjauhi segala hal yang berpotensi memicu konflik.
Pada hari Kamis (23/7) waktu setempat, Kepala Direktorat Antariksa Inggris, Harvey Smith, secara terbuka mengkritik perilaku Rusia di luar angkasa.
"Kami prihatin dengan cara Rusia menguji salah satu satelitnya dengan meluncurkan proyektil yang memiliki karakteristik senjata," ungkap Harvey Smith dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters.
Baca Juga: WHO: Secara realistis, vaksin corona baru bisa digunakan tahun 2021
"Tindakan semcam ini mengancam pemanfaatan ruang angkasa secara damai...kami menghendaki Rusia untuk menghindari pengujian lebih lanjut," tambahnya.
Kementerian Pertahanan Rusia melakukan uji coba satelit baru pada tanggal 15 Juli lalu. Satelit ini akan bertugas untuk melakukan pemeriksaan pada peralatan ruang angkasa.
Kementerian Pertahanan Rusia sendiri belum memberikan pernyataan pasti terkait tuduhan yang dilontarkan oleh pihak Inggris.
Interfax News Agency sempat mengutip pernyataan dari pihak kementerian yang hanya menjelaskan teknis uji coba pada minggu lalu.
"Selama pengujian teknologi ruang angkasa terbaru, salah satu satelit domestik diperiksa dari dekat menggunakan peralatan khusus milik pesawat ruang angkasa kecil," ungkap perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Skenario terbaik, Menteri Kesehatan Inggris: Vaksin corona bisa siap saat Natal
Terkait dengan hal itu, Kementerian Pertahanan Rusia selanjutnya akan menyelidiki segala kendala yang ada dan mengirimkan informasi lengkapnya ke fasilitas kontrol yang ada di Bumi.
Tensi antara Inggris dan Rusia memang sedang ada di level yang cukup tinggi sejak beberapa minggu lalu.
Reuters memberitakan, saat ini Inggris menargetkan Rusia dengan sanksi baru sejak muncul dugaan bahwa sejumlah tokoh Rusia ikut campur dalam pemilihan umum di Inggris tahun lalu.
Pandangan sinis Inggris pada Rusia juga kembali terlihat sejak muncul isu peretasan dan pencurian data vaksin corona yang dilakukan oleh pihak Rusia.