Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
China juga menawarkan kebijakannya tersebut ke Taiwan dan pernah mengatakan, akan membawanya di bawah kendali Beijing dengan kekuatan jika diperlukan. Tapi, semua partai-partai besar di Taiwan telah menolaknya.
Tsai menyebutkan, Taiwan adalah negara merdeka yang dia sebut sebagai Republik China, dan tidak ingin menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok di bawah perintah Beijing.
China telah meningkatkan latihan militernya di dekat Taiwan sejak pemilihan presiden yang dimenangkan Tsai. Tiongkok menerbangkan jet tempur ke ruang udara pulau itu dan kapal perangnya berlayar di sekitar Taiwan.
Baca Juga: Kapal perang AS kembali berlayar di Selat Taiwan sepekan jelang pelantikan presiden
Tsai mengatakan, Taiwan telah melakukan upaya terbesar untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan yang sempit, yang memisahkan pulau demokrasi itu dari tetangganya yang otokratis, China.
"Kami akan melanjutkan upaya-upaya ini, dan kami bersedia untuk terlibat dalam dialog dengan China dan memberikan kontribusi yang lebih konkret untuk keamanan regional," ujarnya yang berpidato di taman bekas rumah gubernur Jepang di Taipei, di depan pejabat dan diplomat dengan menerapkan jarak sosial.
Tsai menyatakan, Taiwan akan terus berjuang untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional, dan "meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat, Jepang, Eropa, dan negara-negara yang sepaham".