Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - London. Dugaan China melakukan spionase di negara lain semakin nyata. Aksi mata-mata tersebut bukan hanya melibatkan perusahaan telekomunikasi China, Huawei yang kini sedang di sorot banyak negara, tapi juga perusahaan lain. Bahkan, perusahaan non China, termasuk politikus juga "terpaksa" terlibat spionase.
Sebuah dokumen yang dilaporkan disusun dengan bantuan seorang mantan mata-mata agen rahasia Inggris, MI6, menuding China berusaha memanipulasi sejumlah figur penting Inggris, termasuk para politikus, untuk mendukung bisnis raksasa telekomunikasi tersebut di Inggris.
Baca juga: Ukraina siap perang jika tank Rusia mengancam, rudal ini sudah disiagakan
Setiap perusahaan besar China di mana pun beroperasi di dunia diduga menempatkan "sel" di dalamnya, yang bertanggung jawab kepada Partai Komunis China yang berkuasa, untuk melenggangkan agenda politik dan memastikan bahwa perusahaan itu mematuhi perintah politik.
Itulah sebabnya para ahli masalah China menegaskan bahwa Partai Komunis China memang beroperasi di Inggris, sering kali berkedok bisnis. "Mesin partai ada di mana-mana," jelas seorang ahli masalah China, seraya menambahkan, "Bagi China, bisnis tak bisa dipisahkan dari politik."
Partai Komunis China mempunyai 93 juta anggota, banyak di antara mereka ditempatkan atau disembunyikan di berbagai organisasi di luar negeri. Dengan begitu mereka bisa ditugaskan untuk menghimpun informasi rahasia, khususnya di bidang teknologi, termasuk telekomunikasi.
Baca juga: Google menutup proyek cloud dan tidak ada rencana untuk menawarkannya ke China
Menurut para ahli "agen-agen" itu serta sasaran individu-individu yang memegang posisi penting di perusahaan asing, bisa direkut atau dibujuk dengan menggunakan sejumlah metode.