Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Tiongkok sedang mempersiapkan perang untuk merebut Taiwan. Hal tersebut diungkapkan oleh pembuat kebijakan Tiongkok terkemuka di Taiwan saat dirinya berada di Washington pada Jumat (12/9/2025).
Chiu Chui-cheng memperingatkan, jika Taiwan jatuh, hal itu akan menyebabkan efek domino regional yang akan mengancam keamanan Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, Chiu yang menjabat sebagai kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan yang berada di kabinet, mengatakan kepada Heritage Foundation yang berbasis di Washington bahwa Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa telah lama menolak untuk meninggalkan penggunaan kekuatan terhadap Taiwan yang diperintah secara demokratis, yang dianggapnya sebagai bagian dari wilayahnya.
Chiu juga bilang bahwa dalam mengupayakan "penyatuan dengan Taiwan", Tiongkok menargetkan untuk menyingkirkan pengaruh AS dari Asia-Pasifik dan pada akhirnya menggantikan Amerika Serikat sebagai pemimpin global untuk memulihkan kejayaan nasional dan mewujudkan apa yang disebut 'Impian Tiongkok'.
Ia menambahkan bahwa Beijing telah secara aktif mempersiapkan perang dan menyoroti peningkatan aktivitas militer Tiongkok di sekitar pulau itu.
Baca Juga: Kapal Induk Terbaru China Lintasi Selat Taiwan Menuju Laut China Selatan
"Jika Taiwan diambil alih oleh Tiongkok secara paksa, hal itu akan memicu efek domino, merusak keseimbangan kekuatan regional, dan secara langsung mengancam keamanan dan kemakmuran Amerika Serikat," kata Chiu.
Tiongkok mengatakan sebelumnya pada hari Jumat bahwa kapal induk terbarunya, Fujian, telah berlayar melalui Selat Taiwan, sebuah kapal yang setelah beroperasi akan memungkinkan negara itu untuk memproyeksikan kekuatan lebih jauh ke Pasifik Barat.
Amerika Serikat adalah pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting Taiwan, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik formal.
Chiu mengatakan Taipei menghargai penegasan kembali komitmen tersebut di bawah Presiden Donald Trump.
Ia menekankan bahwa Taiwan, produsen chip komputer mutakhir terkemuka di dunia, adalah pusat industri teknologi tinggi global.
"Jika peran Taiwan dalam hal ini dikompromikan, itu akan menjadi kerugian besar bagi komunitas internasional, terutama AS dan industri teknologinya," katanya.
Baca Juga: Tegang! China Buntuti Kapal Perang Kanada dan Australia di Selat Taiwan