Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Perusahaan-perusahaan Barat yang bersikap keras saat meninggalkan Rusia tidak akan diizinkan untuk membeli kembali bisnis yang mereka tinggalkan dengan sejumlah kecil uang atau mengisi ceruk yang telah diambil oleh bisnis lokal.
Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa (18/3/2025).
Mengutip Reuters, ratusan perusahaan Barat telah hengkang dari Rusia sejak Moskow mengirim puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada bulan Februari 2022.
Perusahaan telah mengambil pendekatan yang berbeda dengan bisnis mereka, di mana ada beberapa yang menjual, yang lain menyerahkan kunci kepada manajer atau, dalam beberapa kasus, meninggalkan aset sama sekali.
Beberapa perusahaan, seperti Renault, McDonald's, dan Henkel, menyetujui opsi pembelian kembali saat keluar, meskipun ketentuan kesepakatan tersebut sebagian besar masih dirahasiakan.
Putin, saat berbicara di forum bisnis Moskow, mengatakan bahwa ia telah meminta pemerintah untuk mengawasi perusahaan-perusahaan Barat yang mungkin memiliki kesepakatan pembelian kembali untuk memastikan bahwa setiap kasus dipertimbangkan dengan saksama jika kesepakatan tersebut diaktifkan.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Langgar Kesepakatan Usai Pembicaran Putin dan Trump
Putin mengatakan bahwa ia menghormati perusahaan-perusahaan yang terus bekerja sama dengan Rusia, tetapi memiliki pandangan berbeda terhadap perusahaan-perusahaan yang telah "menolak dengan keras" saat keluar.
Perusahaan-perusahaan yang keluar karena tekanan politik dalam negeri dan menjual aset mereka dengan harga yang sangat murah seharusnya tidak diizinkan untuk membeli kembali dengan jumlah yang sama, kata Putin.
"Jika ceruk perusahaan Barat telah diisi oleh perusahaan Rusia, maka...seperti yang kita katakan, kereta telah berangkat," kata Putin.
Ia juga memperingatkan para pelaku bisnis Rusia bahwa sanksi Barat terhadap individu dan bisnis Rusia, yang jumlahnya mencapai 28.595 menurut penghitungan Kementerian Keuangan, tidak bersifat sementara dan bahwa meskipun sanksi tersebut dilonggarkan, hambatan lain untuk berbisnis akan muncul.
Tonton: Ini Ancaman Trump kepada Rusia Jika Putin Tolak Perjanjian Damai
"Kita tidak boleh berharap akan kebebasan penuh dalam perdagangan, pembayaran, dan arus modal," kata Putin. "Kita juga tidak boleh mengandalkan mekanisme Barat untuk membela hak-hak investor dan pengusaha.
"Pesaing kita akan selalu ingin melemahkan dan menahan kita. Bahkan jika satu pihak memberi isyarat dan menawarkan untuk mencabut atau melonggarkan sesuatu, metode lain untuk menimbulkan masalah bagi kita akan segera ditemukan," kata Putin lagi.