kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.265   20,00   0,12%
  • IDX 7.312   55,17   0,76%
  • KOMPAS100 1.082   9,62   0,90%
  • LQ45 854   7,35   0,87%
  • ISSI 217   1,14   0,53%
  • IDX30 439   3,59   0,82%
  • IDXHIDIV20 524   3,71   0,71%
  • IDX80 123   0,86   0,70%
  • IDXV30 125   0,60   0,48%
  • IDXQ30 144   0,83   0,58%

Data Ekonomi Tak Bisa Dipercaya, Pejabat Barat Nilai Ekonomi Rusia dari Luar Angkasa


Kamis, 23 Januari 2025 / 07:52 WIB
Data Ekonomi Tak Bisa Dipercaya, Pejabat Barat Nilai Ekonomi Rusia dari Luar Angkasa
ILUSTRASI. Moskwa City di Rusia. REUTERS/Maxim Shemetov


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada Rabu (22/1/2025), Elisabeth Svantesson, menteri keuangan Swedia, mengatakan kesehatan ekonomi Rusia yang menurun sejelas siang atau malam.

Menurut Svantesson, dia dan para pejabatnya skeptis terhadap bagaimana angka-angka resmi Rusia menggambarkan ekonominya.

Melansir Business Insider, salah satu ukuran yang mereka gunakan, katanya pada sebuah panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos, adalah membandingkan foto-foto Moskow pada malam hari.

Pencahayaan di sana, katanya, lebih gelap pada tahun 2023 dibandingkan pada tahun 2021. Kondisi itu menunjukkan ibu kota dan negara dalam masalah.

Business Insider menemukan beberapa foto publik yang menunjukkan cakrawala Moskow pada tahun-tahun yang disebutkan Svantesson. 

Foto Moskow pada Maret 2021 terlihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional menunjukkan kumpulan lampu terang yang memanjang hingga ke pinggiran kota. 

Namun pada gambar tahun 2023, kumpulan cahaya yang menunjukkan pinggiran kota Moskow tampak lebih kecil dan lebih jarang daripada pada gambar sebelum invasi.

Baca Juga: Ini Ancaman Trump ke Putin Soal Perang Ukraina: Jadi Target Tarif Berikutnya

"Sangat jelas bahwa ekonomi Rusia jelas tidak sekuat yang Putin ingin kita percayai," kata Svantesson.

Dia mengatakan bahwa inflasi Moskow jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan ke publik. Angka terbaru Rusia menyebutkannya sebesar 9,5%, yang menurut Svantesson tidak sesuai dengan suku bunga utamanya sebesar 21%.

Dia juga mengatakan tingkat modal yang meninggalkan Rusia menunjukkan ekonomi yang sedang berjuang, seperti halnya foto luar angkasa Moskow.

"Di Moskow, misalnya, gambarannya jauh lebih suram," katanya.

"Mereka tidak menggunakan banyak listrik," kata moderator panel, Ravi Agrawal, pemimpin redaksi Foreign Policy.

"Tidak, tidak, tidak. Jauh lebih suram," kata Svantesson.

Negara-negara Barat memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina pada tahun 2022, yang sebagian besar dirancang untuk menghentikan ekspor minyak dan gas yang penting bagi ekonominya.

Baca Juga: Barat Cemas! Xi dan Putin Bahas Hubungan dengan Trump, Ukraina, dan Taiwan



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×