Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Angka kematian akibat virus corona baru di Jerman tidak setinggi negara lain di Eropa yang terus meningkat. Meski berada di antara negara paling terpukul karena virus corona, Jerman mencatat jumlah kematian sangat rendah.
Angka resmi terbaru yang Lembaga Pengendalian Penyakit Institut Robert Koch (RKI) terbitkan pada Kamis (19/3) menunjukkan, ada 10.999 kasus infeksi dengan 20 angka kematian akibat virus corona di Jerman.
Angka kematian itu hanya 0,18%, jauh lebih rendah dari China mencapai 4%, Inggris sebesar 3,9%, Prancis 2,9%, dan Italia 8,3%.
"Hal itu sulit untuk dijelaskan," ungkap Richard Pebody dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (18/3). "Kami tidak punya jawaban yang benar dan mungkin kombinasi dari berbagai faktor".
Baca Juga: New York ubah 10.000 kamar hotel jadi rumahsakit darurat virus corona
Tapi, berikut ini adalah penjelasan yang pakar spesialis kemukakan:
1. Peralatan medis Jerman lebih baik
Dengan 25.000 tempat tidur perawatan intensif lengkap juga alat pernapasan, peralatan, dan perlengkapan, Jerman lebih baik dibandingkan dengan negara tetangganya di Eropa. Sebaliknya, Perancis hanya punya 7.000 dan Italia 5.000 tempat tidur.
Di Inggris, angka-angka NHS terbaru menunjukkan, ada lebih dari 4.000 tempat tidur perawatan kritis di Inggris. Sementara Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan, Inggris memiliki 5.000 ventilator.
Pasien yang sakit di Jerman sejauh ini pun bisa pulih dengan cepat. Untuk mencegah rumahsakit menjadi kewalahan, seperti yang terjadi di Italia atau Peancis Timur, Pemerintah Jerman berencana menggandakan tempat tidur perawatan intensif.
Bahkan, hotel dan aula publik besar harus digunakan kembali sebagai rumahsakit darurat untuk pasien dengan gejala yang kurang serius. Sehingga, rumahsakit bisa dibebaskan untuk merawat mereka yang sakit parah.
Baca Juga: Tegas batasi penyebaran virus corona di Prancis, popularitas Macron melonjak