kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Ini Peringatan Warren Buffett Soal Berinvestasi di Industri Buruk dan Pasir Hisap


Senin, 01 September 2025 / 07:42 WIB
Ini Peringatan Warren Buffett Soal Berinvestasi di Industri Buruk dan Pasir Hisap
ILUSTRASI. Ada satu nasihat Warren Buffett yang paling berkesan di mata investor, yakni tentang berinvestasi di industri buruk dan pasir hisap.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Ada satu nasihat Warren Buffett yang paling berkesan di mata investor. 

Nasihat itu adalah: "Investasi tambahan yang besar di industri yang buruk biasanya sama menguntungkannya dengan berjuang di pasir isap." 

Mengutip Barchat.com, nasihat ini berasal dari surat pemegang sahamnya tahun 1983 dan mencerminkan doktrin alokasi modal yang lebih luas yang telah ditekankan oleh Berkshire Hathaway selama beberapa dekade. 

Dalam surat tersebut, Buffett menguraikan prinsip-prinsip manajer-pemilik yang mengutamakan kejujuran, pembiayaan yang disiplin, dan penilaian kualitas bisnis yang bijaksana daripada pertumbuhan yang tampak. 

Metafora "pasir isap" digunakan untuk memperingatkan terhadap proyeksi yang memikat yang sering menyertai proposal pemulihan di sektor-sektor dengan kondisi ekonomi yang terus-menerus buruk.

Pesan Buffett sangat jelas. Ketika struktur industri tidak menguntungkan, modal tambahan sering kali tenggelam alih-alih bertambah.

Baca Juga: Perusahaan Warren Buffett, Berkshire Hathaway Dinilai Perlu Lepas Saham Coca-Cola

Secara kontekstual, pernyataan tersebut sejalan dengan keengganan Berkshire untuk segera menjual bisnis yang biasa-biasa saja, ditambah dengan penolakan yang sama tegasnya untuk menggandakan investasi melalui pengeluaran baru yang besar. 

Perbedaan ini penting, di mana Buffett tidak menganjurkan keluar secara refleksif, melainkan memperingatkan bahwa modal segar jarang menjadi solusi bagi industri yang didefinisikan oleh kelebihan kapasitas, daya tawar yang lemah, atau hambatan regulasi dan teknologi. 

Dalam lingkungan tersebut, investasi ulang dapat menghasilkan imbal hasil di bawah standar bahkan dengan manajemen yang kompeten. Karena masalahnya bukanlah eksekusi, melainkan ekonomi fundamental di arena tersebut.

Komentar tersebut juga sejalan dengan kerangka kerja yang kemudian dikodifikasikan Buffett dalam "Buku Panduan Pemilik" Berkshire, yang menekankan evaluasi pertumbuhan nilai intrinsik per saham dan mencari keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, alih-alih mengejar skala demi skala itu sendiri. 

Baca Juga: Enam Nasihat Keuangan Warren Buffett untuk Kelas Menengah

Kerangka kerja tersebut menghargai parit — keunggulan protektif yang memungkinkan bisnis memperoleh imbal hasil di atas rata-rata tanpa perlu meningkatkan investasi ulang hanya untuk bertahan. 

Dalam praktiknya, ini berarti menyalurkan modal ke waralaba dengan kekuatan penetapan harga, kepemimpinan biaya, atau konstruksi regulasi yang mendukung penciptaan kas yang konsisten, dan menjauhi sektor-sektor di mana pasokan secara rutin melebihi permintaan atau di mana komoditisasi menekan margin.

Otoritas di balik panduan ini bertumpu pada rekam jejak operasional yang panjang. 

Sejak mengambil alih pada pertengahan 1960-an, Buffett telah mengubah Berkshire dari pabrik tekstil yang sedang kesulitan menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar, yang dibangun di atas asuransi, infrastruktur energi, transportasi, dan merek konsumen. 

Tonton: Bill Gates Siap Donasikan 99% Kekayaannya untuk Afrika. Nilainya Capai Rp 3.249 Triliun

Bagi investor, pelajaran utamanya jelas: bedakan antara kemunduran siklus yang bisa pulih dengan tambahan modal, dan kerugian struktural yang justru membuat investasi baru tenggelam.

Analogi “pasir isap” Buffett sederhana namun relevan hingga kini—investasi terbaik selalu dimulai dari kualitas bisnis dan fondasi industri yang sehat.

Selanjutnya: Intip Proyeksi dan Saham Pilihan Phintraco Sekuritas Untuk Sepekan

Menarik Dibaca: Ini 3 Langkah Cara Proteksi Diri Dengan Asuransi




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×