kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini poin-poin penting yang dibahas di hari kedua Konferensi G7


Senin, 26 Agustus 2019 / 18:28 WIB
Ini poin-poin penting yang dibahas di hari kedua Konferensi G7
Pertemuan kepala negara G7


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - PARIS. Memasuki hari kedua, negara-negara yang terlibat pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 telah membahas beberapa isu krusial. Salah satunya terkait, terkait kebijakan pajak digital yang dikenakan perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Facebook, Apple dan lainnya.

Mengutip Deutsche Welle Minggu (25/8), pertemuan tersebut untuk meredakan ketegangan atas pajak yang diusulkan Prancis tersebut. Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire berkeyakinan bahwa Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin, perwakilan perdagangan AS Robert Lightizer dan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow memahami bahwa pajak tersebut bukan dimaksudkan untuk merugikan perusahaan teknologi AS secara khusus.

Baca Juga: Di tengah perang dagang AS-China, Elon Musk dan Jack Ma jadi pembicara di Shanghai

Bloomberg, Senin (26/8) justru menyebutkan pihak AS telah menyetujui kesepakatan pajak tersebut untuk mencegah peningkatan ketegangan atas pajak Prancis yang dikenakan perusahaan teknologi dan sempat menyulut amarah pemerintah Amerika.

Di bawah kesepakatan itu, Prancis berjanji untuk menghormati kebijakan apapun yang disepakati di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan mengembalikan perbedaan-perbedaan kesepakatan pada industri digital jika nilai pajaknya lebih rendah dengan yang ditetapkan Prancis.

Jika disetujui, AS berjanji tidak akan mengenakan tarif pembalasan untuk bisnis anggur di Prancis. Meski demikian, keputusan akhir ini tetap ada di tangan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Sementara terkait persoalan kebakaran besar di hutan Amazon Brasil, Macron mengatakan para pemimpin dunia telah mencapai kesepakatan untuk membantu memerangi kebakaran yang terus meluas. Sementara Kanselir Jerman Angela Markel menegaskan bahwa pejabat Jerman akan berbicara dengan pihak berwenang Brasil tentang reboisasi hutan di Amazon.

Baca Juga: Philip Morris International: Banyak informasi salah tentang produk bebas asap

“Kebakaran hutan Amazon, akan pengaruhi kondisi paru-paru hijau di seluruh bumi kita. Jadi kita harus menemukan solusi bertambah,” ajak Markel.

Dari beberapa pembahasan, yang menjadi pertanyaan besar adalah kunjungan mendadak Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif ke pertemuan G7 pada Minggu lalu. Ia menemui Trump dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang tidak sopan karena meminta persetujuan kepada orang nomor satu Amerika itu.

Diketahui, Para pemimpin Eropa telah berjuang untuk menenangkan konfrontasi yang semakin dalam antara Iran dan Amerika Serikat sejak Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir 2015 yang diperantarai Iran tahun lalu dan menerapkan sanksi terhadap ekonomi Iran.

Pembahasan yang tidak kalah penting terkait perundingan ulang antara AS dan China. Trump mengaku pemerintah China telah memanggil timnya dari Washington sebagai upaya memulihkan kembali perundingan dagang yang kian memanas karena kedua negara sama-sama menaikkan tarif impor.

Baca Juga: Trump: China bersedia mengakhiri perang dagang lewat negosiasi

“China memanggil orang-orang perdagangan kami dan berkata untuk kembali ke meja perundingan. Mereka mengerti bagaimana kehidupan bekerja,” kata Trump. Diperkirakan AS akan menerima undangan perundingan China dan negosiasi dapat dilanjutkan.

Trump juga menjanjikan kesepakatan perdagangan dalam jumlah besar ketika Inggris keluar dari kawasan Uni Eropa (Brexit). Akibat kondisi tersebut, menurut Trump, Inggris akan kehilangan pondasi utamanya setelah meninggal Uni Eropa.

“Kami menantikan beberapa pembicaraan yang cukup komprehensif tentang bagaimana memajukan hubungan dalam segala cara, terutama pada perdagangan,” tutup Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×