Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
DUBLIN. Pemerintah Irlandia membuka penyelidikan terkait dana talangan (bailout) yang dikucurkan ke Anglo Irish Bank sebesar US$ 39,4 miliar di tahun 2010 lalu. Penyelidikan dilakukan pemerintah Irlandia menyusul terungkapnya rekaman percakapan telepon para mantan eksekutif Bank Anglo.
Rekaman diungkapkan oleh surat kabar Independen Irlandia, yang menuding direksi bank kemungkinan telah merekayasa dana bailout yang dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja Anglo Irish Bank.
Selasa (25/6), Perdana Menteri Irlandia Enda Kenny, menyatakan, masyarakat harus belajar mengungkap kebenaran dari peristiwa kolapsnya Anglo Irish Bank. Namun, jajaran direksi Anglo Irish Bank membantah mereka telah menyesatkan regulator.
Rekaman mengungkap percakapan manajemen Anglo Irish Bank dari tahun 2008, termasuk percakapan tentang bagaimana bank berharap menerima dana talangan sebesar 7 miliar euro. Namun, pada akhirnya, bank membutuhkan lebih banyak dana bailout.
Dari rekaman percakapan John Bowe, kepala pasar modal Irlandia dan Peter Fitzgerald, Direktur Ritel Anglo Irish Bank, terungkap bahwa mereka merencanakan kunjungan ke Otoritas Jasa Keuangan Irlandia atau Irish Financial Services Regulatory Authority (IFSRA).
Pertemuan itu disebutkan untuk menegosiasikan ‘bridging’ dana bailout sebesar 7 miliar euro. Istilah yang digambarkan Bowe dalam rekaman itu, masih belum bisa diperjelas.
Dalam rekaman, kedua eksekutif terdengar menertawakan istilah "bridging". Hal ini menunjukkan bahwa mereka mengetahui pinjaman tersebut tidak akan diberikan kepada Anglo Irish Bank karena bisa membahayakan keuangan negara.
Bowe mengatakan bahwa Patrick Neary, yang kemudian menjabat Kepala IFSRA, melakukan intervensi pada pertemuan tersebut. Patrick menginginkan jaminan bahwa dana talangan sebesar 7 miliar euro cukup untuk menyelesaikan krisis yang menimpa Anglo Irish Bank.
Namun, rekaman internal menguatkan dugaan bahwa bank meminta dana bailout yang dibutuhkan kurang dari itu agar tidak mengkhawatirkan regulator.
Menyesal
Dalam percakapan telepon lainnya dengan Fitzgerald, Bowe mengakui bahwa jika dana bailout tidak disetujui, "Kita akan menabrak dinding di depan" dan bank ‘telah melanggar’ kewajiban keuangan yang ditentukan otoritas.”
Tapi, Bowe juga mengingatkan jika dana bailout itu dikucurkan akan menimbulkan kecurigaan dari bank di Irlandia lainnya. "Itu akan menjadi jelas bahwa seseorang di suatu tempat telah meminjam lebih banyak uang, Anda tahu," kata dia.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Bowe mengatakan, "Saya tegas membantah tuduhan bahwa saya, setiap saat, menyesatkan Bank Sentral atau menyadari strategi untuk melakukan hal itu."
Dia menyesalkan "bahasa dan nada" diadopsi dari percakapan telepon, tetapi tetap mempertahankan bahwa diskusi tersebut dilakukan dalam keadaan genting. "Diskusi merupakan sebuah pertimbangan transaksi likuiditas darurat,” kata Bowe.
Sementara itu, Fitzgerald menyatakan, bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk menyesatkan regulator. "Untuk menghindari keraguan, saya tidak pernah menyadari strategi atau niat dari pihak Bank Anglo untuk menyesatkan pihak berwenang dalam kaitannya dengan posisi pendanaan yang diperkirakan oleh Bank Anglo, " katanya.
Sangat mengganggu
Fianna Fail, partai yang berkuasa pada saat krisis keuangan Irlandia terjadi di tahun 2008, mengatakan, rekaman tersebut harus dirujuk ke pihak kepolisian dan regulator perusahaan.
"Dugaan bahwa pembayar pajak telah tergoda memberikan bailout kepada Bank Anglo di bawah kesan palsu dari keadaan bank yang sebenarnya, sudah sangat mengganggu. Karena itu, harus dilakukan penyelidikan secara menyeluruh oleh pemerintah,” kata bendahara Partai Fianna Fail, Michael McGrath.
Anglo Irish Bank merupakan bank pertama di Irlandia yang mendapat kucuran dana talangan dari pemerintah. Bank tersebut mengalami kesulitan setelah menyalurkan pinjaman puluhan miliar euro kepada pengembang properti sebelum runtuhnya pasar properti Irlandia.
Sebuah paket penyelamatan pemerintah akhirnya diberikan kepada Bank Anglo sebesar 30 miliar euro atau setara US$ 39,4 miliar. Resesi yang mendalam dan krisis pasar properti, menyebabkan Anglo Irish Bank dinasionalisasi pada awal 2009 untuk menyelamatkannya dari kehancuran.
Krisis perbankan menyebabkan Irlandia harus meminta bantuan kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa untuk mengucurkan bailout sebesar 85 miliar euro pada tahun 2010.
Sumber: BBC News