Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Didorong ekonomi domestik
Tetapi para ekonom ANZ menunjukkan bagaimana tingkat PDB China "hampir tidak terpengaruh" bahkan setelah ekspornya mulai mengalami penurunan pada 2018 ketika perang dagang dimulai.
"Penilaian dampak (perdagangan) terhadap pertumbuhan terlalu tinggi," kata ANZ dalam laporan yang dirilis Rabu. Laporan ANZ itu juga menunjukkan, pertumbuhan PDB China semester I tahun ini masih di level 6,3% meskipun kenaikan pajak impor sudah mempengaruhi ekspor Negeri Panda.
Baca Juga: Kapal perang AS kembali berlayar di dekat pulau-pulau laut China Selatan
Masih melansir Reuters, ketidakpastian perang dagang membuat pemerintah China menurunkan target pertumbuhannya antara 6% dan 6,5% untuk tahun ini. Sementara, tahun lalu targetnya adalah 6,5%.
"Tetapi, pertumbuhan Tiongkok didorong oleh domestik; konsumsi dan investasi infrastruktur layak mendapat perhatian lebih daripada ekspor,” tulis tim ekonom ANZ.
Xiong Deutsche Bank juga sepakat. Dia bilang, meski ekonomi China mengalami perlambatan, kontribusi langsung perang dagang tampaknya tidak terlalu besar. Xiong menilai, perlambatan ekonomi lebih disebabkan oleh adanya penurunan tingkat investasi pemerintah, kenaikan utang rumah tangga, dan upaya pengurangan utang.