Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Peritel raksasa asal Amerika Serikat (AS) Wal-Mart menargetkan untuk menaikkan penjualannya tahun depan. Salah satu caranya adalah dengan menutup 50 tokonya di Brazil dan China dan membuka toko lagi di AS
Chief Executive Officer (CEO) Wal-Mart, Mike Duke menilai, keputusannya itu dilakukan setelah melihat perkembangan ekonomi global. Ia menilai, adanya masalah atas ekonomi dunia secara tak terduga.
Proyeksi peritel raksasa dunia ini disampaikan sepekan setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan global .
Wal-Mart menargetkan penjualan naik US$ 475 miliar menjadi US$ 480 miliar tahun fiskal ini, atau naik 1,9%. Untuk target tahun 2015 yang dimulai Februari , perusahaan menargetkan kenaikan sebesar 3% menjadi 5%.
Perusahaan menilai adanya peluang di AS, karena tanda-tanda ekonomi positif seperti tingkat pengangguran menurun. Selain membuka toko, Wal - Mart melirik membuka bisnis e-commerce agar bisa menambah kinerja penjualannya.
Namun, pelanggan AS belakangan ini berada di bawah tekanan pajak penghasilan yang tinggi dan juga inflasi ditambah lagi dengan adanya kebijakan shutdown pemerintah.