kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini 3 Faktor yang Membuat Omicron Sangat Menular, Menurut WHO


Senin, 10 Januari 2022 / 12:58 WIB
Ini 3 Faktor yang Membuat Omicron Sangat Menular, Menurut WHO
ILUSTRASI. WHO menyatakan, ada tiga faktor yang membuat varian Omicron sangat menular. REUTERS/Denis Balibouse.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan, ada tiga faktor yang membuat varian Omicron sangat menular.

Menurut Dr Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis Covid-19 Program Darurat Kesehatan WHO, Omicron, varian terbaru yang menjadi perhatian WHO, telah terdeteksi di seluruh dunia. Transmisinya efisien.

Di beberapa negara yang memiliki sirkulasi Omicron dalam beberapa minggu terakhir, varian sangat menular ini sudah mengambil alih peredaran virus corona, menggantikan Delta. 

WHO mencatat, total ada hampir 10 juta kasus Covid-19 di dunia selama periode 27 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. "Itu jumlah kasus (mingguan) tertinggi yang pernah kami lihat hingga saat ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang Kontan.co.id terima.

Menurut Van Kerkhove, faktor utama mengapa peningkatan jumlah kasus Covid-19 global yang begitu tajam. Tentu, kemunculan Omicron dan peredaran varian itu, yang menular antarmanusia dengan sangat efisien. 

Baca Juga: WHO Sedang Pantau Varian Baru Corona Ini, Punya Mutasi Lebih Tinggi dari Omicron

Ada beberapa alasan transmisi Omicron sangat efisien. 

Pertama, mutasi yang Omicron miliki. Varian ini bisa menempel pada sel manusia dengan lebih mudah. ​​Ia memiliki mutasi yang memungkinkannya melakukan itu. 

Kedua, manusia memiliki apa yang disebut pelarian imun. Ini berarti, orang bisa terinfeksi ulang, baik jika mereka terinfeksi sebelumnya ataupun telah divaksinasi.

Ketiga, replikasi Omicron ada di saluran pernapasan bagian atas manusia, dan itu berbeda dari Delta dan varian lainnya, termasuk strain asli virus corona, yang ada di saluran pernapasan bagian bawah, di paru-paru. 

"Jadi, kombinasi faktor-faktor ini memungkinkan virus (corona varian Omicron) menyebar lebih mudah," kata Dr Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis Covid-19 Program Darurat Kesehatan WHO, 

Baca Juga: 11 Gejala Omicron, Kenali saat Transmisi Lokal Varian Ini di Indonesia Kian Bertambah

Selanjutnya: sangat tidak mungkin Omicron akan menjadi varian terakhir

Hanya, berdasarkan data sejumlah negara dan beberapa penelitian, Van Kerkhove menyebutkan, risiko terkena penyakit parah atau memerlukan rawat inap akibat terpapar varian Omicron lebih kecil dibanding Delta. 

"Bukan berarti penyakitnya ringan. Tapi, kalau terinfeksi, kemungkinan perlu rawat inap lebih kecil," tegas dia.

Selain itu, Van Kerkhove mengingatkan, sangat tidak mungkin Omicron akan menjadi varian terakhir dari virus corona. "Ketika virus bersirkulasi memasuki tahun ketiga pandemi, dunia akan melihat lebih banyak lagi (varian virus corona)," ujarnya.

"Jadi, sangat tidak mungkin Omicron akan menjadi varian terakhir yang akan Anda dengar," imbuh dia 

Itulah mengapa, dia menekankan, sangat penting bagi semua pihak untuk fokus pada populasi rentan di seluruh dunia untuk mendapatkan vaksinasi. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×