kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah Bernadinelli-Bernstein (BB), komet raksasa aktif saat ini yang ditemukan


Sabtu, 04 Desember 2021 / 14:35 WIB
Inilah Bernadinelli-Bernstein (BB), komet raksasa aktif saat ini yang ditemukan


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Inilah komet raksasa aktif yang pernah ada, baru ditemukan oleh para ilmuwan bernama Bernadinelli-Bernstein (BB). Komet raksasa ini berhasil ditemukan oleh pemburu planet NASA menggunakan teleskop.

Apa itu komet? Bukan asteroid atau meteor, komet terdiri dari debu dan es yang tersisa dari awal terciptanya tata surya. Apabila sebuah komet berada di dekat matahari, sebagian bahan penyusun komet akan menguap membentuk kepala gas dan ekor. 

Penysunnya inilah yang membuat komet dapat dikatakan aktif. Dilansir dari Space, jarak dari matahari di mana komet menjadi aktif sangat tergantung pada jenis es yang dikandungnya. Misalnya, air, karbon dioksida atau karbon monoksida.

ILUSTRASI: Komet Neowise

Berbicara tentang komet, sebuah studi baru yang dipimpin oleh para astronnom dari Unviersity of Maryland menunjukkan bahwa komet yang bernama Bernadinelli-Bernstein (BB) menjadi aktif. Hingga saat ini, suhu dari komet tersebut terlalu dingin untuk air es berubah menjadi uap air.

Terlepas dari semua itu, temuan ini dapat membantu menentukan penyusun dari komet itu sendiri dan memberikan wawasan baru tentang kondisi awal tata surya.

Baca Juga: Asteroid raksasa lebih besar dari lapangan bola melewati Bumi, empat lainnya menyusul

Ukuran komet Bernadinelli-Bernstein (BB)

Komet BB ini memiliki ukuran yang raksasa yang pernah ada sampai saat ini. Temuan awal komet BB menunjukkan bahwa dapat memiliki diameter hingga 62 mil (100 kilometer).

Para ilmuwan pertama kali melihat objek ketika berada di luar planet Uranus.

Sebagai perbandingan, sebagian besar komet memiliki lebar di bawah satu mil (1 km) dan ditemukan lebih dekat ke matahari. Faktanya, para ilmuwan hanya melihat satu komet aktif lainnya sejauh ini dari matahari, dan itu jauh lebih kecil dari komet BB.

"Pengamatan ini mendorong jarak untuk komet aktif secara dramatis lebih jauh dari yang kita ketahui sebelumnya," ujar Tony Farnham, penulis utama studi dan astronom dari University of Maryland.

Berdasarkan data dari Dark Energy Survey, upaya internasional untuk mempelajari langit di belahan Bumi selatan, para astronom pertama kali menemukan inti terang komet BB pada Juni 2021. Namun, pengamatan pada saat itu memiliki resolusi yang cukup tinggi untuk ditunjukkan.

Sebagai gantinya, penelitian terbaru menggunakan gambar yangdiambil oleh Transient Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA, yang diluncurkan pada tahun 2018. Wahana survey tersebut telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari planet yang mengorbit bintang terdekat.

Namun demikian, untuk melakukan pekerjaan tersebut, teleskop menangkap eksposur yang lebih lama dan, pada gilirannya, tampilan langit lebih rinci, menurut pernyataan tersebut, dan itu dapat digunakan untuk pencarian berbagai objek.

Para peneliti akhirnya menggabungkan ribuan gambar yang ditangkap TESS antara tahun 2018 dan 2020 untuk mendapat pandangan lebih jelas tentang komet dan cahaya kabut debu yang mengelilinginya. Dengan melapisi gambar sehingga komet tersebut sejajar di setiap bingkai, para peneliti mengungkapkan koma komet, hal tersebut dapat membuktikan bahwa komet aktif pada saat itu.

Baca Juga: Komet Leonard berpotensi nampak di Indonesia selama bulan Desember 2021

Sebelumnya para ilmuwan telah melihat aktivitas komet dalam gambar yang diambil dalam jarak sekitar 20 jarak Bumi dari Matahari. Jarak Matahari menunjukkan sekitar 93 juta mil atau 150 juta km. Bayangkan berapa jauhnya komet tersebut bila 20 kali lipat dari jarak Bumi ke Matahari.

Salah satu komet populer di sejarah yakni Halley yang tercatat 20 kali sejak tahun 239 SM. Penampakannya terakhir terlihat pada tahun 1985-1986.




TERBARU

[X]
×