Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Berdasarkan tinjauan penelitian dari Maret 2021, sekitar 80% orang dengan Covid-19 mengalami penyakit ringan. Sementara, 5% orang dengan Covid-19 lainnya membutuhkan perawatan intensif.
Melansir Healthline, gejala Covid-19 yang paling khas adalah batuk, demam, dan kelelahan. Akan tetapi, banyak gejala lain yang mungkin terjadi.
Saat ini, lebih banyak informasi yang diketahui tentang gejala Covid-19 daripada di awal pandemi. Belakangan, para peneliti telah menghubungkan mata kering dan gejala mata lainnya dengan infeksi Covid-19.
Benarkah ada hubungan antara Covid-19 dan mata kering?
Healthline memberitakan, mata kering bukanlah salah satu gejala Covid-19 paling umum yang disebabkan oleh virus corona (SARS-CoV-2). Dan mata kering tanpa gejala seperti flu tidak mungkin berarti Anda memiliki Covid-19.
Baca Juga: Cara mencegah virus corona, rajin olahraga bisa jadi pilihan
Mata kering adalah kondisi umum, terutama pada orang di atas usia 50 tahun. Menurut American Academy of Ophthalmology, sekitar 4,9 juta orang di atas usia 50 di Amerika Serikat mengalami mata kering pada tahun 2015.
Namun, para peneliti telah menemukan bahwa mata kering tampaknya lebih umum pada orang dengan Covid-19 daripada orang tanpa virus corona.
Tinjauan besar studi yang diterbitkan pada awal 2021 menemukan bahwa dalam sekelompok 8.219 orang dengan Covid-19, sekitar 1 dari 10 mengalami gejala pada matanya.
Baca Juga: 5 Efek samping hand sanitizer yang tak banyak orang sadari
Mata kering atau perasaan ada benda asing di mata adalah gejala mata yang paling umum. Dilaporkan pada 16% orang yang mengalami gejala mata dan 1,7% orang dengan Covid-19.
Alasan mengapa Covid-19 berkontribusi pada mata kering masih belum jelas.
Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 diduga masuk ke dalam sel tubuh Anda melalui enzim yang disebut angiotensin converting enzyme 2 (ACE2). Menurut penelitian yang dilakukan Juni 2020, ACE2 telah diidentifikasi dalam sel epitel yang menutupi permukaan mata Anda.
Baca Juga: Long Covid, separuh pasien COVID-19 masih alami gejala setelah sembuh
Penelitian dari 2018 telah menemukan bahwa peradangan dari respons kekebalan tubuh Anda dapat berkontribusi pada mata kering. Secara teori, jika virus corona memasuki sel-sel yang melapisi mata Anda, itu dapat mengganggu kemampuan tubuh Anda untuk menjaga permukaan mata Anda tetap lembab.
Faktor lain yang secara tidak langsung tidak terkait dengan infeksi Covid-19, seperti memakai masker dan menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar selama pandemi, juga dapat menyebabkan mata kering.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Sleman memburuk dengan cepat, UGM pastikan bukan varian baru
Bisakah memakai masker menyebabkan mata kering?
Masker sangat penting untuk memperlambat penyebaran Covid-19, tetapi juga dapat menyebabkan kekeringan pada mata. Menurut surat tahun 2021 kepada editorTrusted Source, dokter mata telah melihat peningkatan jumlah orang yang melaporkan mata kering sejak awal pandemi.
Saat masker Anda menempel longgar di wajah, udara yang dihembuskan dapat bergerak ke atas dan mempercepat laju hilangnya kelembapan mata Anda. Orang yang sudah memiliki mata kering kemungkinan besar akan mengalami mata kering akibat penggunaan masker yang berkepanjangan.
Peningkatan waktu menatap layar monitor gadget adalah faktor lain yang dapat berkontribusi pada jumlah orang yang melaporkan kekeringan mata.
Sejak awal pandemi, banyak orang beralih ke kerja atau belajar virtual. Menghabiskan waktu lama untuk melihat layar gadget sehingga menyebabkan tingkat kedipan yang lebih lambat dan penurunan kelembapan mata.