kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,04   5,70   0.63%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah penyebab teroris baru selalu bermunculan dengan bom bunuh diri


Sabtu, 05 September 2020 / 13:46 WIB
Inilah penyebab teroris baru selalu bermunculan dengan bom bunuh diri
ILUSTRASI. Inilah penyebab teroris baru selalu bermunculan dengan bom bunuh diri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

"Penyanyi pop"

Materi perpustakaan dimasukkan ke dalam halaman komentar media-sosial dan menyebar lewat akun robot. Teknkik lainnya, menargetkan akun Twitter yang terkait dengan kalangan artis dan atlet.

Sebagai contoh, ISIS meretas sebuah akun penggemar penyanyi pop Justin Bieber dan menggunakannya untuk mempromosikan material dari tembolok. Dalam kasus lainnya, kelompok ini menipu akun tim rugby di Inggris untuk mengikuti salah satu akunnya sendiri dengan menyamar sebagai seorang supporter. "Mereka memahami bagaimana menyiasati platform, mereka memahami kekuatan dari konten yang terkandung di dalam Tembolok Kekhalifahan," kata Ayad.

Pengantin yang melarikan diri

Tidak semua konten tembolok berisi kekerasan. Para pengunjung juga bisa mendapatkan filosofi ISIS, teks agama, dan versi propaganda tentang gaya hidup menjadi seorang ISIS. Para peneliti mengatakan, hal ini meliputi materi-materi yang bakal disaksikan pengantin kabur seperti Shamima Begum.

Baca juga: Katalog promo Tupperware September 2020 khusus tempat snack, ada diskon hingga 15%

Shamima adalah perempuan kelahiran Inggris yang bergabung dengan ISIS di Suriah pada usia 15 tahun. Tapi pada 2019, ia ingin kembali ke Inggris dan menjadi perdebatan publik tentang penanganan jihadis yang pulang.

Sebagian besar yang tertarik ke Tembolok Kekhalifahan adalah pria berusaha 18 - 24 tahun di dunia Arab, dengan 40 persen lalu lintas berasal dari media sosial, kebanyakan via YouTube.

ISD juga menemukan, Tembolok Kekhalifahan tidaklah unik. Ada tempat-tempat penyimpanan kecil yang dimiliki kelompok ekstremis lain, banyak juga di antaranya menggunakan platform terdesentralisasi.

"Daya pikat bagi para jihadis pada platform ini adalah bahwa para pengembang platform yang terdesentralisasi ini, tak punya cara melawan konten yang disimpan pada server yang dioperasikan pengguna, atau konten yang dibagikan di seluruh jaringan pengguna yang tersebar," kata spesialis senior jihadi BBC Monitoring Mina Al -Lami.

"Ini semua benar-benar tentang privasi, kebebasan dan enskripsi. Itulah yang menjadi daya tarik para jihadis."

Para peneliti telah memberi tahu Kantor Pengacara AS di Distrik Timur New York yang menyelidiki kasus-kasus kontra-terorisme, serta Kepolisian New York. Otoritas di New York belum berkomentar. Tapi Kepolisian New York mengakui telah menerima saran dan mengatakan hal ini sedang dikaji oleh petugas khusus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perpustakaan Online Raksasa Milik ISIS Ditemukan, Apa Saja Isinya?",

Editor : Ardi Priyatno Utomo

Selanjutnya: 4 Cara menurunkan berat badan dengan olahraga sepeda




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×