Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Lagi, insiden terjadi antara militer Amerika Serikat (AS) dengan militer Rusia. Kali ini, Angkatan Laut AS menuduh jet Rusia melakukan pencegatan "tidak aman" terhadap pesawat pengintai P-8 milik Angkatan Laut AS ketika sedang terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Mediterania.
"Dua pesawat Su-35 Rusia secara tidak sengaja mencegat sebuah pesawat patroli P-8A Poseidon yang ditugaskan ke Armada ke-6 AS di Laut Mediterania 26 Mei 2020," kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan, Selasa (26/5), seperti dikutip CNN.
Baca Juga: Putin ubah tanggal baru untuk parade militer Rusia
"Pencegatan itu dipastikan tidak aman dan tidak profesional karena pilot Rusia mengambil posisi dekat di setiap sayap P-8A secara bersamaan, membatasi kemampuan P-8A untuk melakukan manuver dengan aman, dan berlangsung total 64 menit," demikian pernyataan tersebut.
Gambar-gambar kejadian itu memperlihatkan jet-jet Rusia yang dipersenjatai dan terbang sangat dekat dengan sayap pesawat pengintai AS.
"Tindakan yang tidak perlu dari pilot Su-35 Rusia tidak konsisten dengan penerbangan yang baik dan aturan penerbangan internasional, dan membahayakan keselamatan penerbangan kedua pesawat," tulis Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Penyadapan terbaru ini terjadi di tengah-tengah ketegangan dengan Rusia tentang berbagai masalah geopolitik, meskipun telah terjadi penurunan manuver semacam itu dalam beberapa tahun terakhir.
Para pejabat AS yakin Rusia sangat sensitif tentang pesawat pengintai AS yang beroperasi di Mediterania Timur karena operasi militer Rusia di Suriah.
Baca Juga: Militer AS tuding Rusia kirim pesawat tempur dukung tentara bayarannya di Libya
Angkatan Laut AS sebelumnya mengatakan jet Rusia melakukan penyadapan serupa yang tidak aman dari pesawat pengintai AS di atas Mediterania pada bulan April 2020 lalu.
Selasa (26/5), militer AS juga menuduh Rusia menerbangkan jet militer dari Rusia ke Libya melalui Suriah dalam upaya untuk secara diam-diam menyebarkan pesawat tempur ke Libya untuk mendukung tentara bayaran Rusia yang beroperasi di sana.
AS telah lama menuduh Moskow menggunakan tentara bayaran dalam perang saudara Libya. Rusia dituding menyokong pasukan yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar, dengan tujuan mengamankan akses ke cadangan energi Libya yang luas sambil membangun posisi di sisi selatan NATO.
Pada bulan Maret, jet siluman F-22 AS dan pejuang CF-18 Kanada mencegat dua pesawat pengintai Rusia ketika mereka terbang di lepas pantai Alaska.
Baca Juga: Kim Jong Un muncul, pasukan bersenjata strategis Korea Utara siaga tinggi