kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Instagram ubah kebijakan privasi untuk Jual foto


Jumat, 21 Desember 2012 / 06:49 WIB
Instagram ubah kebijakan privasi untuk Jual foto
ILUSTRASI. Financial Advisor melayani nasabah di salah satu counter asuransi jiwa di Tangerang Selatan, Senin (9/8). Nilai uang pertanggungan industri asuransi jiwa terus menggemuk.


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

NEW YORK. Kebijakan Instagram memicu reaksi keras para penggunanya. Layanan berbagi foto milik Facebook Inc ini telah mengeluarkan kebijakan terbaru, yang memungkinkan menjual foto yang di-upload tanpa ada pemberitahuan terlebih dulu.


Para pengguna wajib menyetujui kebijakan privasi ini kecuali menghapus akun Instagram-nya sebelum 16 Januari 2013. "Kami dapat membagikan informasi Anda termasuk informasi lain seperti cookies, file log, pengenal perangkat dan data lokasi dengan organisasi yang membantu kami memberikan layanan kepada Anda dan pihak ketiga mitra iklan," tertulis dalam situs Instagram.


Dalam kebijakan privasinya, Instagram juga memiliki hak menjual atau menampilkan nama, foto milik para penggunanya untuk kepentingan iklan tanpa harus membayar kompensasi. "Akhirnya kita memiliki cara menguangkan Instagram," kata Carolyn Everson,  Wakil Presiden Pemasaran Global Facebook, awal bulan lalu. Sebelumnya Facebook membeli Instagram seharga US$ 1 miliar pada April 2012.


Kebijakan ini telah memicu reaksi keras, termasuk ancaman berhenti menggunakan Instagram. Melalui media sosial Twitter, Good bye#Instagram, kebijakan itu dianggap sebagai catatan bunuh diri Instagram. "Ini adalah taktik yang tidak tahu malu," kata Alan Pelz-Sharpe, peneliti teknologi di 451 Research seperti ditulis BBC.


Reaksi yang cukup keras menyebabkan Instagram kelimpungan. Mereka menyangkal perubahan kebijakan privasi akan membuat Instagram memiliki hak menjual foto untuk tujuan iklan tanpa ada izin dan pemberitahuan pengguna. "Bukan maksud kami untuk menjual foto Anda," kata Kevin Systrom, Chief Executive Officer Instagram.


Ia berkilah, pengguna salah menafsirkan perubahan kebijakan privasi, karena menggunakan bahasa yang membingungkan. Untuk itu, menurutnya, Instagram saat ini berusaha mengubah bahasa yang digunakannya.


Namun, bantahan ini tidak bisa dipercaya begitu saja. Electronic Frontier Foundation, kelompok yang concern dengan hak-hak konsumen mengatakan,  Instagram telah melakukan permainan kata untuk meraih keuntungan. "Instagram ingin memperoleh hak-hak tambahan non-ekslusif," kata Parker Higgins, Juru bicara kelompok itu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×