Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Pada Sabtu, Serhiy Demedyuk, Wakil Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan, Ukraina menyalahkan insiden ini kepada kelompok yang dikenal sebagai UNC1151.
"Kami percaya sebelumnya bahwa kelompok UNC1151 mungkin terlibat dalam serangan ini. Ini adalah kelompok spionase dunia maya yang berafiliasi dengan layanan khusus Republik Belarusia," kata Demedyuk, seperti dikutip Reuters.
Menurut Demedyuk, kelompok itu pernah menyerang Lithuania, Latvia, Polandia, dan Ukraina. Mereka bahkan rutin menyebarkan narasi yang mengecam kehadiran aliansi NATO di Eropa.
Baca Juga: Polandia: Perang Eropa yang Lebih Besar dalam 30 Tahun Terakhir Bisa Pecah
Demedyuk juga menduga kelompok ini berkaitan dengan Rusia karena memiliki karakteristik serangan yang serupa.
"Perangkat lunak berbahaya yang digunakan untuk mengenkripsi beberapa server pemerintah sangat mirip karakteristiknya dengan yang digunakan oleh grup ATP-29. Kelompok ini mengkhususkan diri dalam spionase dunia maya, yang terkait dengan layanan khusus Rusia," ujarnya.
Pesan yang ditampilkan oleh para peretas ditulis dalam tiga bahasa, yakni Ukraina, Rusia, dan Polandia. Mereka merujuk ke Volhynia dan Galicia Timur, di mana pembunuhan massal dilakukan di Polandia yang diduduki Nazi Jerman oleh Tentara Pemberontak Ukraina (UPA).
Insiden tersebut merupakan pemicu pertikaian antara Polandia dan Ukraina.