kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Investor China memburu hotel di AS


Jumat, 13 Februari 2015 / 10:14 WIB
Investor China memburu hotel di AS
ILUSTRASI. Promo Sociolla Payday S.O.S Diskon s/d 70% Periode 25-31 Agustus 2023.


Sumber: Reuters | Editor: Hendra Gunawan

NEW YORK. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) terus menarik minat investor global. Kali ini, investor China getol merangsek bisnis perhotelan di Negeri Uwak Sam. Terbaru, Anbang Insurance Group Co resmi mengakuisisi hotel Waldorf Astoria senilai US$ 1,95 miliar.

Catatan Reuters, harga akuisisi tersebut merupakan harga beli premium atau lebih tinggi US$ 1,3 juta atau US$ 356 per kamar dalam tempo 10 tahun mendatang. Sebagai gambaran, hotel Waldorf terdiri dari 1.413 kamar dan terletak di kawasan premium Park Avenue, Manhattan.

Pembelian Waldorf menandai maraknya investor China membenamkan investasi di bisnis hotel AS. Awal pekan ini, Sunshine Insurance Group pun kepincut membeli aset hotel mewah Baccarat Hotel New York seharga US$ 230 juta atau US$ 2 juta per kamar.

Menurut prediksi broker properti Jones Lang LaSalle (JLL), investasi asal China di perhotelan AS bakal mendaki hingga US$ 5,1 miliar di sepanjang tahun ini. Angka tersebut meningkat tiga kali lipat ketimbang empat tahun lalu. Andai terealisasi, investor China menguasai 7,5%dari total valuasi bisnis hotel AS yang mencapai US$ 68 miliar.

Data JLL mengungkapkan, investor China di bisnis hotel AS terus bertumbuh subur. Sebagai gambaran, tahun 2011 silam, investor China hanya membenamkan dana US$ 160 juta.

Setahun selanjutnya, jumlah investasi malahan menyusut menjadi US$ 130 juta. "Aktivitas investor China sebelumnya tidak pernah terlihat di bisnis hotel. Ini tren yang diluar dugaan," ujar Gilda Perez-Alvarado, Kepala Analis JLL, kemarin.

Tiga kali lipat

Senada, konsultan hotel, Li Chen yang juga Vice President HVS, menilai, perlambatan ekonomi dan urbanisasi memaksa investor China gencar berinvestasi di luar negeri. AS menjadi tempat berlabuh duit miliarder China karena prospek pemulihan ekonomi yang bakal terus berlanjut. "Asuransi dan perusahaan real estate China akan terus berinvestasi di AS," ujar Chen.

Selama ini, hotel dan properti incaran investor China berada di kawasan strategis New York, San Francisco, Los Angeles, dan Seattle. Sebelumnya, ada miliarder Hong Kong Cheng Yu-tung membeli Carlyle Hotel seharga US$ 570 juta atau US$ 1,68 juta per kamar pada tahun 2011.

Ada pula Dalian Wanda Group yang membeli lahan luas di Beverly Hills. Konglomerasi properti asal China ini berniat membangun superblok dengan modal US$ 1,2 miliar di lahan tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×