kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,16   -5,20   -0.56%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor legendaris Charlie Munger peringatkan ada banyak masalah besar ke depan


Jumat, 14 Februari 2020 / 14:00 WIB
Investor legendaris Charlie Munger peringatkan ada banyak masalah besar ke depan
Wakil Ketua Berkshire Hathaway Charlie Munger tiba untuk memulai pertemuan tahunan perusahaan di Omaha 4 Mei 2013. Warren Buffett dan dewan konglomeratnya Berkshire Hathaway Inc 'sangat setuju' tentang siapa yang harus menjadi kepala eksekutif perusahaan


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK.  Wakil CEO Berkshire Hathaway Charlie Munger memperingatkan bahwa akan ada banyak masalah di masa yang akan datang.  Munger mengatakan, banyak orang suka berjudi di bursa saham, khususnya di China. 

Karena itu, menurut Munger akan banyak risiko dalam berinvestasi di saham, seperti yang dilakukan banyak trader di China.

Baca Juga: Resolusi Tahun Baru 2020 Warren Buffett: Menemukan gajah baru

Hal itu dikatakan Munger seperti dilansir CNBC, saat pertemuan pemegang saham tahunan Daily Journal yang berbasis di Los Angeles pada Rabu lalu.

"Saya berpikir akan banyak masalah pada masa yang akan datang, terlalu banyak kelebihan yang menyedihkan," ujar Munger.

Munger mengatakan, di China banyak pelaku pasar suka berjudi di pasar saham. Sikap ini menurutnya merupakan perilaku yang bodoh dan mengerikan.

Baca Juga: Warren Buffett pegang uang tunai sebesar Rp 1.820 triliun, begini reaksi investor

Sementara di Amerika Serikat (AS) investor menghadapi risiko dampak virus corona terhadap perekonomian hingga ketidakpastian politik menjelang pemilihan presiden pada November 2020 mendatang.

Sementara itu, Departemen Keuangan AS mengumumkan pada hari Rabu bahwa defisit anggaran AS meningkat 25% dalam empat bulan pertama periode fiskal 2020 menjadi US$ 1,06 triliun.

Namun justru indeks Dow-Jones Industrial Average dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Rabu.

Baca Juga: Warren Buffett: Takutlah saat orang lain serakah

Selain itu, Munger juga menyebut proliferasi EBITDA sebagai metrik laba palsu. "Saya tidak suka ketika bankir berbicara tentang EBITDA, yang saya sebut bull- penghasilan," katanya.

"Ini konyol," kata Munger, mencatat EBITDA, yang merupakan kependekan dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi, tidak secara akurat mencerminkan berapa banyak uang yang dihasilkan perusahaan, tidak seperti pendapatan tradisional.

Saham Uber melonjak pekan lalu setelah merilis bahwa pihaknya menuju pada kenaikan target "EBITDA profitabilitas" pada kuartal keempat tahun ini.

Baca Juga: Warren Buffett: Jangan berutang untuk membeli saham

Munge melanjutkan bahwa booming inovasi yang dia alami sepanjang hidupnya bisa mulai berkurang pada masa yang akan datang.

"Saya benar-benar berpikir bahwa generasi saya memiliki yang terbaik dari semua perubahan teknologi ini," kata Munger yang kini berusia 96 tahun.

Munger mencatat ilmu medis saat ini telah meningkat secara dramatis selama masa hidupnya sementara penemuan seperti pendingin udara telah meningkatkan standar hidup manusia.

"Saya tidak berpikir kita akan mendapatkan banyak perbaikan di masa depan karena kita sudah mendapatkan begitu banyak saat ini," tuturnya.

Baca Juga: Warren Buffett: Jangan berinvestasi karena orang lain

Banyak Investor dari berbagai kalangan sebenarnya tengah menanti-nanti rekomendasi saham Munger.

Munger dianggap sebagai salah satu investor dan pemikir bisnis terbaik yang pernah ada. Sebelum bergabung dengan Buffett di Berkshire, Munger menjalankan kemitraan investasi yang mengembalikan rata-rata 20% per tahun dari tahun 1962 hingga 1975.  Sementara itu, S&P 500 rata-rata menghasilkan pengembalian tahunan hanya 5% pada waktu itu.




TERBARU

[X]
×