Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Di sisi lain, kian naiknya peran mata uang digital seperti Bitcoin, telah memicu perdebatan di pasar logam mulia baik mengenai nilai intrinsik dan apakah kenaikan popularitas mata uang digital bakal memudarkan kilau emas tradisional. Bagi Mobius, kehadiran mata uang kripto sebenarnya akan meningkatkan konsumsi emas batangan.
"Mata uang baru ikut bermain. Saya menyebutnya mata uang psycho, karena semuanya tergantung dari sampai sejauh mana Anda mempercayai Bitcoin atau mata uang kripto lainnya. Dengan adanya kenaikan kripto, akan ada permintaan untuk aset riil, aset keras, termasuk di dalamnya emas," papar Mobius.
Baca Juga: Asyik, Margin Keuntungan Penjualan Emas Aneka Tambang (Antam) Menebal
Pada Selasa (20/8) siang, harga emas di pasar spot diperdagangkan di level US$ 1.498,47 per ons troi. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 17%.
Pada awal Juli lalu, Mobius memprediksi, harga emas akan menembus level US$ 1.500. Tebakan itu terbukti benar. Harga emas sempat bertengger di posisi US$ 1.535,11 pada 13 Agustus lalu, yang merupakan level tertinggi sejak 2013.