Sumber: NBC News | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ray Dalio, pendiri dana lindung nilai Bridgewater Associates yang dikenal karena memprediksi krisis keuangan 2008, menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi krisis ekonomi yang lebih parah dari resesi jika kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump tidak ditangani dengan tepat.
Dalam wawancara di program Meet the Press NBC News pada Minggu (13/4), Dalio mengatakan, "Saya pikir saat ini kita berada pada titik pengambilan keputusan dan sangat dekat dengan resesi. Dan saya khawatir akan sesuatu yang lebih buruk daripada resesi jika ini tidak ditangani dengan baik."
Pernyataan tersebut disampaikan saat Dalio menanggapi pertanyaan moderator Kristen Welker terkait kemungkinan resesi akibat kebijakan tarif Trump.
Baca Juga: CEO Jack Daniels: Penarikan Alkohol dari Toko di Kanada Lebih Buruk daripada Tarif
Ia menegaskan bahwa saat ini dunia tengah mengalami "kehancuran tatanan moneter", sebuah isu yang sebelumnya telah ia bahas panjang lebar di media sosial.
"Kita mengalami perubahan besar dalam tatanan domestik kita ... dan kita mengalami perubahan besar dalam tatanan dunia. Masa-masa seperti itu sangat mirip dengan tahun 1930-an," ujar Dalio.
Ia menyebut kombinasi tarif, utang berlebihan, serta "kekuatan yang sedang bangkit menantang kekuatan yang ada" sebagai faktor-faktor yang "sangat, sangat mengganggu."
Menurutnya, "cara penanganannya dapat menghasilkan sesuatu yang jauh lebih buruk daripada resesi."
Baca Juga: Bursa Kena Trading Halt, akankah Pasar Saham Lebih Buruk Dibanding Saat Covid-19?
Dalio juga menyoroti persoalan struktural dalam ekonomi AS, termasuk pertumbuhan utang yang tidak berkelanjutan dan dominasi kreditor asing seperti China. Ia menambahkan bahwa penurunan sektor manufaktur membuat AS semakin bergantung pada negara lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Meski demikian, ia menilai situasi tersebut masih dapat dikelola secara efektif. Dalio mendesak anggota Kongres untuk berkomitmen menurunkan defisit anggaran hingga 3% dari produk domestik bruto (PDB).
"Jika tidak, kita akan mengalami masalah permintaan-penawaran utang pada saat yang sama ketika kita mengalami masalah-masalah lain ini, dan akibatnya akan lebih buruk daripada resesi normal," jelasnya.
Saat diminta merinci skenario terburuk yang ia khawatirkan, Dalio menjelaskan kekhawatirannya meliputi "nilai uang, konflik internal yang bukan demokrasi normal seperti yang kita ketahui, konflik internasional yang sangat mengganggu ekonomi dunia dan bahkan bisa menjadi konflik militer."
Baca Juga: 10 Mata Uang dengan Performa Terburuk di Tahun 2024
Dalio sebelumnya dikenal karena memprediksi krisis keuangan 2008. Pada 2007, Bridgewater telah memperingatkan tentang "risiko yang tertanam dalam sistem cukup besar" sebelum krisis benar-benar terjadi.
Ia juga pernah menyatakan bahwa suku bunga akan naik sampai terjadi keretakan pada sistem keuangan, dan bahwa tidak seorang pun tahu bagaimana penularan pasar keuangan ini akan terjadi.
Pekan lalu, melalui sebuah unggahan panjang di platform X, Dalio kembali menekankan bahwa meskipun tarif merupakan perkembangan yang sangat penting, publik kebanyakan mengabaikan kekuatan yang jauh lebih penting yang mendorong hampir semua hal, termasuk tarif.
Baca Juga: Apindo Proyeksikan Investasi Indonesia Lebih Tinggi di 2025, Berikut Tantangannya!
"Hal yang jauh lebih besar dan lebih penting untuk diingat adalah bahwa kita sedang melihat kehancuran klasik tatanan moneter, politik, dan geopolitik utama," tulisnya.
Kehancuran semacam ini hanya terjadi sekali seumur hidup, tetapi telah terjadi berkali-kali dalam sejarah ketika kondisi yang tidak berkelanjutan serupa terjadi, ucapnya.