kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IPO di bursa Hong Kong, Alibaba bidik 2 miliar konsumen global


Jumat, 15 November 2019 / 13:51 WIB
IPO di bursa Hong Kong, Alibaba bidik 2 miliar konsumen global
ILUSTRASI. Suasana kantor Alibaba Group di Hangzhou China pada perayaan hari jomblo 11.11 atau Single Day 11.11 tahun 2019.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alibaba Group resmi melakukan penawaran saham atau Initial public offering (IPO) di Bursa Efek Hong Kong pada Jumat (15/11) dengan harga HK$ 188 per saham. Estimasi dengan harga saham ini, Alibaba akan mendapatkan dana segar tak kurang dari US$ US$ 13,4 miliar.

Pada surat resminya kepada investor di Bursa Hong Kong, Jumat (15/11), Daniel Zhang, Executive Chairman dan Chief Executive Officer Alibaba Grup menyampaikan target Alibaba.

Baca Juga: Alibaba resmi tawarkan saham seharga HK$ 118 per saham di bursa Hong Kong

Daniel menyatakan lima tahun ke depan Alibaba menargetkan bisa melayani konsumen global di seluruh dunia, dengan 1 miliar diantaranya merupakan konsumen di Tiongkok, dan memfasilitasi lebih dari konsumsi senilai RMB10 Triliun di platform Alibaba.

"Target jangka panjang hingga tahun 2036 adalah untuk melayani 2 miliar konsumen global, menyediakan 100 juta lapangan kerja, dan menyediakan infrastruktur penting untuk mendukung 10 juta pebisnis kecil dan membantu mereka menghasilkan keuntungan di platform-platform kami," kata Daniel dalam salinan pernyataan tertulis ke Bursa Hong Kong yang diterima KONTAN, Jumat (15/11).

Untuk merealisasikan target ini, Alibaba memiliki tiga pilar strategis, yaitu globalisasi, konsumsi domestik, dan maha data yang didukung oleh komputasi awan. 

Daniel menyebut globalisasi adalah masa depan Alibaba Group. Ia percaya bahwa penggabungan antara teknologi digital dan commerce akan memberikan perubahan besar yang dapat melampaui perbatasan.

Baca Juga: Alibaba optimis IPO di Hong Kong akan sukses

Selain itu, aplikasi teknologi digital yang komprehensif di berbagai area seperti commerce, finansial, dan logistik akan secara signifikan meningkatkan efisiensi perdagangan antarnegara dan antar pasar.

Aplikasi teknologi ini akan benar-benar memungkinkan para pelaku untuk benar-benar memudahkan cara berbisnis dimanapun, seperti misi Alibaba Grup.

"Kami akan terus memanfaatkan pendekatan go-to-market kami yaitu Global Buy, Global Sell, Global Pay, Global Delivery, and Global Fun untuk mendorong pertumbuhan dan kemakmuran di seluruh ekonomi digital kami,"tandasnya.

Baca Juga: Alibaba akan listing saham paperless pertama di Hong Kong senilai US$ 13,4 miliar

Alibaba melihat konsumsi domestik adalah masa depan ekonomi China yang kini sedang mengalami transisi dari ekonomi berbasis investasi dan ekspor menjadi ekonomi yang didorong konsumsi.

Saat ini, ada 785 juta user aktif per bulan di Alibaba. Para pengguna ini terdiri anak-anak muda yang sangat aktif dan merepresentasikan kekuatan konsumsi Tiongkok di masa depan.

Pertumbuhan substansial potensi dari konsumsi domestik didorong oleh urbanisasi Tiongkok, munculnya ratusan juta konsumen kelas menengah dan konversi semua konsumen menjadi pengguna internet.

Baca Juga: Gandeng startup robotik, pemilik merek Uniqlo optimalkan jalur distribusi

Tren ini akan memberikan peluang bagi teknologi digital untuk menciptakan kemungkinan-kemungkinan konsumsi yang baru.

Daniel menyebut Alibaba ingin memenuhi semua kebutuhan konsumen di semua segmen dengan menghadirkan beragam produk dan layanan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×