Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ketika AS mengirim Himars ke Ukraina pada tahun 2022, mereka dianggap membantu mengubah momentum perang, menyerang pusat komando dan pusat logistik Rusia di belakang garis depan dan memaksa tentara Rusia mundur.
Di atas kertas setidaknya, Fath-360 yang sebagian besar belum teruji dan baru diluncurkan pada tahun 2022, tampaknya menjadi senjata yang lebih ampuh.
Fath-360 memiliki kecepatan tertinggi Mach 4, dibandingkan dengan kecepatan tertinggi rudal yang ditembakkan oleh Himars sebesar Mach 2,5.
Rudal Fath-360 juga membawa muatan 330 pon, kira-kira dua kali lipat rudal Himars. Meskipun mereka tidak dianggap cukup akurat, analis mengatakan bahwa rudal Fath-360 kurang rentan terhadap gangguan sistem pemandunya, sebuah proses yang dikenal sebagai “spoofing”.
Para analis mengatakan bahwa rudal Fath-360 akan sangat menghancurkan di garis depan Donbas yang panjang, tempat Kremlin terus memusatkan serangannya meskipun ada serangan Ukraina ke wilayah Kursk selatan Rusia.
Baca Juga: Putin Memiliki Dua Putra Rahasia, Hidup dengan Kemewahan Terisolasi dari Dunia
Kecemasan AS
Mengutip Reuters, Amerika Serikat mengatakan, setiap transfer rudal balistik Iran ke Rusia akan menandai eskalasi tajam dalam perang Ukraina.
"Kami telah memperingatkan tentang kemitraan keamanan yang semakin dalam antara Rusia dan Iran sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia ke Ukraina dan merasa khawatir dengan laporan ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett.
Dia menambahkan, "Setiap transfer rudal balistik Iran ke Rusia akan mewakili eskalasi dramatis dalam dukungan Iran untuk perang agresi Rusia terhadap Ukraina."
Pejabat AS lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa mereka sedang mengamati potensi transfer rudal Iran-Rusia dengan cermat.
Pergerakan potensial itu terjadi setelah Amerika Serikat dan mitra, termasuk di Eropa, memperingatkan bahwa langkah seperti itu oleh Iran dapat menimbulkan konsekuensi.