Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam referensi yang tampaknya merujuk pada Fath-360, Jenderal Angkatan Darat AS Christopher Cavoli, komandan Komando Pusat AS, bulan lalu mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa Iran telah menyumbangkan lebih dari 400 rudal balistik jarak pendek kepada Rusia.
Tidak ada laporan publik tentang Iran yang mentransfer rudal balistik jarak pendek jenis lain ke Moskow atau pasukan Rusia yang menggunakan Fath-360.
Penempatan rudal oleh Rusia dapat mempersulit upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengatur gencatan senjata dan perundingan perdamaian antara Ukraina dan Rusia dan untuk mencapai kesepakatan terpisah dengan Iran guna mengekang program nuklirnya.
Pejabat regional tersebut mengatakan bahwa perundingan nuklir tidak langsung AS-Iran yang dimediasi oleh Oman merupakan salah satu dari "beberapa alasan" untuk keterlambatan pengiriman peluncur.
Perundingan tersebut mengalami turbulensi, meskipun Iran pada hari Jumat mengatakan telah setuju untuk mengadakan perundingan putaran keempat di Oman pada hari Minggu.
Jack Watling, seorang peneliti senior di lembaga pemikir Royal United Services Institute, mengatakan bahwa pejabat Iran akan mempertimbangkan masalah pengiriman senjata ke Rusia sebagai hal yang terpisah dari perundingan nuklir.
Tonton: Iran dan Rusia Sepakat Perjanjian Energi US$ 4 Miliar, Aliansi Hadapi Sanksi Barat
Pengerahan Fath-360 dapat memungkinkan Rusia untuk menyimpan rudal-rudalnya yang lebih canggih, seperti Iskander, untuk serangan jarak jauh terhadap infrastruktur penting, termasuk jaringan listrik, yang akan membebani pertahanan rudal Ukraina yang berharga, kata para analis.
"Fath-360 dirancang untuk ditangani dan dioperasikan oleh orang-orang dengan pelatihan yang relatif sedikit," kata Ralph Savelsberg, seorang profesor di Akademi Pertahanan Belanda.
"Mengapa mereka (Rusia) membeli rudal Iran yang kualitasnya lebih rendah? Satu-satunya alasan yang dapat saya pikirkan adalah karena mereka tidak dapat memproduksi rudal mereka sendiri dalam jumlah yang cukup," katanya.
"Rudal-rudal itu tidak terlalu akurat dan tidak dapat membawa muatan yang sangat besar. Namun, hal itu bisa menambah masalah bagi Ukraina," pungkasnya.