kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Iran ingin menangkap Presiden AS Donald Trump, ada apa?


Selasa, 30 Juni 2020 / 06:34 WIB
Iran ingin menangkap Presiden AS Donald Trump, ada apa?
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump listens to applause after signing an executive order on police reform during a ceremony in the Rose Garden at the White House in Washington, U.S., June 16, 2020. REUTERS/Leah Millis TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Iran tabuh genderang perang dengan Amerika Serikat. Ini ditandai dengan penerbitan surat perintah penangkapan terhadap Presiden AS Donald Trump. Surat penangkapan Donald Trump ini merupakan buntut pembunuhan Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

Penerbitan surat penangkapan Donald Trump itu dibuat oleh Ali Alghasi-Mehr, Jaksa Agung Teheran, seperti dilaporkan kantor berita semi-resmi Fars pada Senin (29/6/2020). Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds, sayap elite di Garda Revolusi Iran, dibunuh oleh AS ketika berada di Baghdad, Irak, Januari lalu.

Baca juga: Kemenaker lelang mobil bekas di Jakarta, ada Avanza, Kijang Grand dan Vios 

Soleimani tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, ketika kendaraan mereka diluluhlantakkan oleh rudal. Dalam pernyataannya, Alghasi-Mehr menuding Trump dan 35 warga Iran lainnya bertanggung jawab atas kematian mayor jenderal yang dibunuh di usia 62 tahun itu.

Diwartakan CNBC, sang jaksa agung ibu kota Iran itu menjerat Presiden AS dan puluhan lainnya dengan dakwaan pembunuhan dan terorisme. Dia mengklaim sudah meminta kepolisian internasional ( Interpol) untuk menerbitkan red notices untuk mempermudah penangkapan Donald Trump. Red notices merupakan pemberitahuan tertinggi yang dikeluarkan oleh Interpol, dan dirilis terhadap individu yang dianggap target penting.

Meski begitu, presiden 74 tahun tersebut diyakini akan lolos dari upaya itu. Interpol dipercaya tidak akan begitu saja menanggapi surat penangkapan Donald Trump. Sebabnya dalam panduan dalam organisasi penegakan hukum internasional itu, terdapat larangan mengambil permintaan yang sifatnya politis.

Baca juga: Pertengahan 2020, diskon mobil baru mencapai Rp 100 juta hingga Rp 300 juta 

Qasem Soleimani dilabeli teroris oleh Gedung Putih, dengan dia dituding bertanggung jawab atas kematian ratusan pasukan AS di Irak. Kematian sang komandan yang digadang menjadi suksesor Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei itu menimbulkan kemarahan dari sekutu Iran. Teheran sendiri melakukan balasan beberapa hari berselang, di mana mereka menghujani dua pangkalan AS di Irak dengan rudal.

(Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buntut Jenderal Qasem Soleimani Dibunuh, Iran Ingin Trump Ditangkap", .
 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×