Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Pengadilan Iran memutuskan pada Selasa (9/6/2020), seorang warga Iran yang diduga memberikan informasi kepada badan intelijen AS dan Israel tentang keberadaan komandan Korps Pembunuh Revolusi Iran Qassem Soleimani akan segera dieksekusi mati.
Pada 3 Januari 2020, serangan pesawat tak berawak AS di Irak menewaskan Jenderal Iran Soleimani. NBC News melaporkan pada saat itu, meskipun Israel tidak ikut andil dalam serangan tersebut, namun intelijen Israel berperan penting dalam pembunuhan yang ditargetkan. Yerusalem sering memilih untuk tidak menonjolkan peran apa pun dalam operasi semacam itu untuk mengurangi kemungkinan pembalasan.
Baca Juga: Iran bikin kapal induk tiruan serupa Nimitz milik AS, untuk apa?
Reuters memberitakan, Soleimani menggunakan kekuatan dan pengaruh besar dalam posisinya dan sangat penting sebagai arsitek yang menyebarkan dan mempertahankan pengaruh Iran di Lebanon, Suriah, Irak, Yaman, dan di tempat lain di kawasan ini melalui tindakan terorisme.
Setelah terbang ke Irak dari Damaskus dengan Cham Wings Airbus A320, ia dan rombongan keamanannya tewas oleh empat rudal milik AS yang menargetkan dua kendaraan mereka ketika mereka meninggalkan Bandara Internasional Baghdad. Abu Mahdi al-Muhandis, pemimpin penting Pasukan Mobilisasi Populer yang didukung Iran, juga tewas.
Baca Juga: Komandan pasukan elit Iran sambangi Irak, untuk usir pasukan AS?
Menurut Reuters, informan di Damaskus dapat memberi tahu CIA tentang pesawat yang digunakan Soleimani, yang dikonfirmasi dan diverifikasi oleh intelijen Israel.