kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iran masuki fase baru dalam upaya mengekang virus corona


Senin, 18 Mei 2020 / 22:05 WIB
Iran masuki fase baru dalam upaya mengekang virus corona
ILUSTRASI. Pemain sepak bola freestyle Iran, Hosna Mirhadi, 23 tahun, mengenakan masker wajah dan sarung tangan saat ia berlatih, setelah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di sebuah taman di Teheran, Iran, 5 Mei 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TEHRAN. Iran mengatakan, sedang memasuki fase baru dalam upaya untuk mengekang virus corona baru, setelah wabah di bawah kendali di banyak wilayah di negeri Mullah.

"Laporan menunjukkan, kami telah melewati fase manajemen dan kontrol, dan sekarang dalam fase mengekang penyebaran Covid-19," kata juru bicara Pemerintah Iran Ali Rabiei dalam konferensi pers, Senin (18/5), seperti dikutip Reuters.

Tetapi, bahkan ketika Rabiei memberikan penilaian optimistis dalam perjuangan tiga bulan Iran melawan virus corona, Kementerian Kesehatan mengumumkan hampir 2.300 infeksi baru, kenaikan harian tertinggi sejak 5 April lalu.

Baca Juga: Duh, wabah corona dorong angka kematian di Swedia tertinggi sejak 1993

Rabiei pun membela keputusan Pemerintah Iran yang membuka kembali bisnis dalam beberapa pekan terakhir.

"Kami bisa memiliki lebih sedikit kematian, menjaga kehidupan sehari-hari orang dalam beraktivitas, dan tidak melumpuhkan ekonomi bahkan ketika ada virus corona," ujar dia.

Iran, Rabiei menyebutkan, sekarang memiliki 280 kabupaten dalam status "putih", level terendah dalam skala risiko kode negara, dari total 434 kabupaten.

Baca Juga: Kabar baik, hasil uji klinis vaksin corona Moderna aman untuk manusia

Sementara itu, melansir Reuters, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour menyatakan, sebanyak 2.294 infeksi baru terkonfirmasi dalam 24 jam terakhir. Sehingga, total kasus di Iran menjadi 122.492, tertinggi di kawasan Timur Tengah.

Jahanpour menjelaskan, 1.760 kasus baru di antaranya adalah pasien rawat jalan dan orang-orang yang telah berhubungan dekat dengan mereka yang terinfeksi virus corona.

Lebih dari 95.600 dari mereka yang menjalani perawatan di rumah sakit akibat virus corona telah pulih.

Rabiei mengatakan, angka itu menempatkan Iran "terbanyak ketiga secara global dalam pemulihan setelah China dan Swiss", dengan "tingkat pemulihan hampir 94%".

Kementerian Kesehatan Iran menambahkan, jumlah kematian akibat virus corona menjadi 7.057 orang, dengan tambahan 69 kematian dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Uni Eropa beri lampu hijau penjualan remdesivir untuk pasien corona

Para ahli di dalam dan luar negeri telah menyuarakan skeptis tentang angka resmi Iran, dengan mengatakan, jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Menurut Jahanpour, situasi menjadi kritis di Provinsi Lorestan, Khorasan Utara, Kerman, Sistan dan Baluchistan, dan Kermanshah.

Khuzestan, yang masih dalam kategori "merah" atau berisiko tinggi, menyumbang sekitar seperempat dari kasus baru yang terdeteksi dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Spanyol akan membuka kembali perbatasannya untuk sektor pariwisata pada akhir Juni

Provinsi di Barat Daya Iran telah menjadi hotspot baru virus corona dan merupakan satu-satunya wilayah sejauh ini, di mana pihak berwenang menerapkan kembali penutupan bisnis setelah relaksasi di seluruh negara pada April lalu.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×