kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Iran ngotot lanjutkan program kedirgantaraan meski mendapat peringatan dari AS


Rabu, 09 Januari 2019 / 23:07 WIB
Iran ngotot lanjutkan program kedirgantaraan meski mendapat peringatan dari AS


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Meski diperingatkan oleh Amerika Serikat, namun Iran tak akan gentar untuk melanjutkan program kedirgantaraannya. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menambahkan bahwa tidak ada hukum internasional yang melarang program semacam itu.

Dilansir dari Reuters, Zarif yang sedang berada di New Delhi dalam kunjungan bilateral, juga mengatakan bahwa meninggalkan kesepakatan nuklir pada tahun 2015 lalu merupakan opsi yang tersedia yang bisa pilihTeheran, tetapi bukan satu-satunya pilihan yang bisa diambil.

Amerika Serikat awal bulan ini mengeluarkan peringatan untuk Iran agar tidak melanjutkan rencana peluncuran tiga roket antariksa. Hal tersebut diklaim akan melanggar resolusi Dewan Keamanan AS karena mereka menggunakan teknologi rudal balistik.

Di bawah Resolusi 2231 Dewan Keamanan AS, yang mengabadikan kesepakatan nuklir pada tahun 2015, Iran diminta untuk menahan diri dari pengerjaan rudal balistik yang dirancang untuk mengirimkan senjata nuklir hingga delapan tahun.

Iran sendiri telah mengesampingkan negosiasi dengan Washington mengenai kemampuan militernya, khususnya terkait program rudal. Iran mengklaim program itu murni untuk keperluan pertahanan sekaligus menyangkal bahwa rudal-rudal tersebut  mampu dipasangi hulu ledak nuklir.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian internasional tentang program nuklir Iran pada Mei tahun lalu dan kembali menerapkan sanksi terhadap Teheran. Dia mengatakan kesepakatan itu cacat karena tidak termasuk pembatasan pengembangan rudal balistik Iran atau dukungannya di Suriah, Yaman, Libanon dan Irak.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×