Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Serangan tersebut juga terjadi tepat saat hari raya besar Yahudi Rosh Hashanah dimulai saat matahari terbenam pada hari Rabu.
Serangan tersebut menyebabkan sirene berbunyi di seluruh Israel. Jutaan orang memasuki tempat perlindungan bom saat Pasukan Pertahanan Israel berupaya mencegat rudal tersebut.
Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden telah mengarahkan militer AS untuk membantu Israel dalam mempertahankan diri dari serangan tersebut.
“Jangan salah, Amerika Serikat sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya mendukung Israel,” kata Biden setelah berkumpul dengan tim keamanan nasionalnya pada hari sebelumnya untuk memantau serangan udara tersebut.
Ketika ditanya tentang tanggapan AS, Biden mengatakan kepada wartawan: “Itu masih harus dilihat.”
Janji bakal ada lebih banyak serangan
Sementara itu, melansir The Telegraph, Iran telah mengancam akan melakukan lebih banyak "serangan dahsyat" setelah menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel.
Gelombang besar roket pada Selasa malam tampaknya telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome milik Israel.
Baca Juga: Sejumlah Negara Mulai Lakukan Persiapan Evakuasi Warganya Keluar dari Lebanon
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan bahwa mereka telah melancarkan serangan tersebut sebagai tanggapan atas pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, oleh Israel.
"Jika rezim Zionis menanggapi operasi Iran, mereka akan menghadapi serangan dahsyat," tambah IRGC.
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada The Telegraph bahwa perang telah dideklarasikan terhadap Israel.