kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Israel dan Bahrain Resmi Menandatangani Perjanjian Keamanan Baru


Jumat, 04 Februari 2022 / 11:32 WIB
Israel dan Bahrain Resmi Menandatangani Perjanjian Keamanan Baru


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MANAMA. Pejabat tinggi Israel dan Bahrain pada hari Kamis (3/2) resmi menandatangani perjanjian kerjasama keamanan baru. Perjanjian ini juga menjadi perjanjian pertama Israel dengan negara Teluk.

Perjanjian ini disahkan selama kunjungan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz ke Bahrain yang dimulai sejak hari Rabu (2/2). Gantz dan sejawatnya dari Bahrain, Abdullah bin Hasan Al Nuaimi, menandatangani langsung perjanjian tersebut.

"Kerangka MOU (memorandum of understanding) akan mendukung kerja sama di masa depan di bidang intelijen, mil-to-mil (militer ke militer), kolaborasi industri dan banyak lagi," kata Gantz dalam pernyataannya, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Jerman Berencana Memasukkan Jet Tempur F-35 ke Dalam Daftar Belanja Militer

Bahrain resmi menormalkan hubungan dengan Israel pada tahun 2020 di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi AS. Uni Emirat Arab adalah negara teluk lain yang menormalisasi hubungan dengan Israel saat itu. Perbaikan hubungan ini sebagian besar didasarkan pada kekhawatiran atas potensi ancaman dari Iran.

Kementerian Pertahanan Israel percaya bahwa kesepakatan baru dengan Bahrain ini sangatlah penting dan akan berkontribusi pada keamanan kedua negara dan stabilitas kawasan.

Di samping mengesahkan perjanjian keamanan baru, Gantz juga mengadakan pembicaraan dengan Raja Hamad bin Isa al-Khalifa di istana kerajaan. Gantz juga mengunjungi markas Armada Kelima Angkatan Laut AS di Bahrain pada hari Rabu.

Baca Juga: Israel Bakal Mempercepat Peluncuran Sistem Pertahanan Baru Berbasis Laser

Bahrain memang menjadi tuan rumah untuk Armada Kelima serta beberapa operasi untuk Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM), organisasi induk militer AS untuk operasi militer di Timur Tengah. Israel resmi bergabung dalam program ini tahun lalu.

Posisi Israel yang semakin kuat di kawasan Teluk dipercaya akan memberikan jaminan keamanan yang lebih untuk negara-negara di kawasan tersebut, terutama dari ancaman Houthi di Yaman yang bersekutu dengan Iran.

Baca Juga: UEA Cegat Rudal Balistik Houthi di Tengah Kunjungan Presiden Israel

Israel minggu ini bergabung dengan latihan angkatan laut Timur Tengah yang diikuti oleh 60 negara termasuk Bahrain dan UEA. Ini juga pertama kalinya Israel bergabung dalam latihan dengan negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengannya, yaitu Oman dan Arab Saudi.

UEA pada hari Rabu baru saja mencegat tiga unit drone yang memasuki wilayah udaranya. Kunjungan tersebut tercatat sebagai serangan keempat dalam beberapa minggu terakhir.

Tiga serangan sebelumnya telah diklaim oleh kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran untuk melawan pemerintahan resmi yang mendapat dukungan koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×