kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Israel: Iran menjadi negara paling berbahaya di Timur Tengah


Senin, 22 Juni 2020 / 16:33 WIB
Israel: Iran menjadi negara paling berbahaya di Timur Tengah
ILUSTRASI. Seorang tentara Israel berjalan di samping meriam di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel Selatan, 28 Maret 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TEL AVIV. Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letjen Aviv Kochavi mengungkapkan, Iran adalah negara paling berbahaya di Timur Tengah.

"Iran telah menjadi negara paling berbahaya di Timur Tengah," katanya pada upacara peresmian Direktorat Strategi dan Lingkaran Ketiga, yang akan berfokus terutama pada perang Israel melawan Iran.

"Iran membuat kemajuan yang signifikan dengan program nuklirnya, tetapi nuklir tidak lagi menjadi satu-satunya ancaman. Iran juga memiliki senjata konvensional," ujar Kochavi, Minggu (21/6), seperti dikutip The Jerusalem Post

Baca Juga: Tolak resolusi nuklir, Iran: Mereka yang buat keputusan akan pikul konsekuensinya!

"Meski (iran) terletak di lingkaran ketiga, tetapi sangat efektif dalam memengaruhi lingkaran pertama dan kedua," sebut dia  merujuk ke pembiayaan kelompok-kelompok teror, seperti Hizbullah di Libanon dan Suriah, serta Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza.

Israel telah berulang kali memperingatkan tentang ambisi nuklir Iran dan mengakui ratusan serangan udara sebagai bagian dari kampanye "perang di antara perang".

Kampanye tersebut untuk mencegah transfer senjata canggih ke Hizbullah di Libanon dan pengukuhan pasukannya di Suriah, di mana Iran bisa dengan mudah bertindak melawan Israel.

Baca Juga: Unjuk kekuatan di latihan perang, Iran tembakkan rudal jelajah di Teluk Oman

Dengan front yang lebih aktif dan eksplosif di perbatasan Israel juga persenjataan mengubah kelompok-kelompok seperti Hizbullah dalam pasukan teror, jadi momentum IDF adalah untuk memenangkan perang di masa depan secepat mungkin.

Iran uji rudal sejauh 280 kilometer

Sebelumnya, Iran menembakkan rudal jelajah dalam latihan Angkatan Laut di Teluk Oman dan Samudra India Utara. Kantor berita IRNA mengatakan, rudal menghancurkan target pada jarak 280 kilometer. 

Sejatinya, IRNA menyebutkan seperti Defence News lansir, jangkauan rudal jelejah tersebut bisa lebih jauh lagi tetapi tidak memberikan perincian.

Menurut IRNA, ada dua jenis rudal yang Iran tembakkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut, dan menyiarkan gambar proyektil yang meluncurkan dari truk dan kapal yang menghantam sasaran di laut.

Baca Juga: Badan intelijen Jerman: Iran lanjutkan pengembangan senjata pemusnah massal

Kepala Staf Angkatan Laut Iran Laksamana Hossein Khanzadi, mengatakan kepada TV Pemerintah Iran, rudal jelajah c-class homing yang memiliki hulu ledak baru bisa mengenai sasaran dengan akurasi tinggi pada jarak dekat. 

Dia menyebutkan, rudal tersebut mampu melawan "segala jenis perang elektronik."

"Poin penting tentang rudal ini adalah, sepenuhnya dilengkapi dengan homing," kata Khanzadi seperti dikutip Defence News. Homing adalah sistem panduan rudal di mana rudal memiliki semua peralatan elektronik yang diperlukan untuk melacak dan mengenai sasaran.

Baca Juga: Program nuklir Teheran, Rusia: AS tidak punya hak untuk menghukum Iran



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×