Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sana'a, pada Minggu (24/8). Ini sebagai balasan atas peluncuran rudal oleh kelompok Houthi menuju wilayah Israel. Menurut media Houthi, serangan ini menewaskan setidaknya dua orang dan melukai lima lainnya.
Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi lebih dari setahun antara Israel dan Houthi di Yaman, yang dipicu oleh konflik yang meluas dari perang di Gaza.
Militer Israel menyatakan serangan udara tersebut menargetkan beberapa lokasi strategis, termasuk kompleks militer yang mencakup istana kepresidenan, dua pembangkit listrik, serta fasilitas penyimpanan bahan bakar.
"Serangan ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan berulang oleh rezim teroris Houthi terhadap Negara Israel dan warganya, termasuk peluncuran rudal permukaan-ke-permukaan dan UAV ke wilayah Israel dalam beberapa hari terakhir," demikian pernyataan militer Israel dikutip Reuters.
Baca Juga: Investasi di Israel Jadi Isu Panas dalam Kampanye Pemilu Norwegia
Pada Jumat (22/8), Houthi mengklaim telah meluncurkan rudal balistik ke arah Israel dalam serangan terbaru mereka, yang mereka sebut sebagai bentuk dukungan untuk rakyat Palestina di Gaza. Seorang pejabat Angkatan Udara Israel menyatakan rudal tersebut kemungkinan membawa submunisi yang dirancang untuk meledak saat menghantam target.
"Ini adalah pertama kalinya jenis rudal seperti ini diluncurkan dari Yaman," ujarnya.
Sejak perang Israel-Hamas di Gaza meletus pada Oktober 2023, kelompok Houthi yang didukung Iran telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan menembakkan rudal ke Israel, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Sebagian besar rudal tersebut telah berhasil dihadang oleh sistem pertahanan Israel.
Israel telah melakukan serangkaian serangan balasan ke wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, termasuk ke pelabuhan penting Hodeidah.
Baca Juga: Gaza Resmi Masuki Status Kelaparan, PBB Sebut Bencana Buatan Manusia
Pejabat senior Houthi, Abdul Qader al-Murtada, pada Minggu (24/8) menyatakan bahwa kelompoknya akan terus mendukung Palestina, apa pun risikonya.
"(Israel) harus tahu bahwa kami tidak akan meninggalkan saudara-saudara kami di Gaza, apa pun pengorbanannya," tulisnya di platform X (sebelumnya Twitter).