Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Israel mulai mendesak Dewan Keamanan PBB untuk ikut memberikan tekanan lebih banyak kepada Hamas yang sampai saat ini enggan melepaskan sandera.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada hari Senin (11/3) menuntut DK PBB memberikan tekanan sebanyak mungkin pada Hamas untuk membebaskan orang-orang yang mereka sandera dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.
"Kami meminta Anda untuk mengutuk kejahatan kekerasan seksual yang dilakukan orang-orang barbar ini atas nama agama," kata Katz, dikutip Arab News.
Seluruh anggota DK PBB bertemu untuk membahas laporan PBB yang menemukan adanya "alasan yang masuk akal untuk mempercayai" kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan dan pemerkosaan berkelompok yang terjadi di beberapa lokasi selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Gencatan Senjata Gaza Masih Belum Tercapai Jelang Ramadan
Di hadapan para anggota DK PBB, Katz menyerukan agar sanksi dijatuhkan pada Hamas, dan menuduh kelompok tersebut melakukan kejahatan yang lebih buruk daripada tindakan teror yang dilakukan oleh Al-Qaeda, Daesh (ISIS), dan organisasi teror lainnya.
DK PBB memang telah menyerukan pembebasan sandera dengan segera dan tanpa syarat dalam resolusi yang diadopsi pada bulan November dan Desember.
Dewan itu sekarang tengah mempertimbangkan rancangan resolusi AS yang mencakup kecaman atas serangan Hamas pada 7 Oktober serta penyanderaan, pembunuhan warga sipil, dan kekerasan seksual termasuk pemerkosaan.
Dalam forum hari Senin, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield berbicara senada dengan utusan Israel dengan mendesak anggota dewan untuk mengutuk Hamas.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu: Sudah 13.000 Teroris yang Terbunuh di Gaza
"Bagaimana kita akan menanggapinya? Akankah dewan ini pada akhirnya mengutuk kekerasan seksual yang dilakukan Hamas? Atau kita akan terus diam," katanya.
Sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan Israel di tanah Palestina, Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Dalam serangan itu, Israel mengklaim Hamas telah membunuh 1.200 orang dan menyandera 253 orang.
Sebagai balasan, Israel melakukan serangan skala besar ke Jalur Gaza dengan misi menumpas Hamas. Sayangnya, serangan itu telah menewaskan lebih dari 31.000 orang tanpa pandang bulu.