CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Israel Memperingati Satu Tahun Serangan Hamas pada 7 Oktober


Senin, 07 Oktober 2024 / 12:15 WIB
Israel Memperingati Satu Tahun Serangan Hamas pada 7 Oktober
ILUSTRASI. Tentara Israel. REUTERS/Violeta Santos Moura


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - RE’IM, ISRAEL. Pada Senin (7/10), Israel memperingati satu tahun serangan Hamas yang memicu perang yang hingga kini, memancing protes di seluruh dunia dan berisiko memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Upacara peringatan dan protes di Yerusalem serta wilayah selatan Israel dimulai sekitar pukul 06:29 pagi, waktu ketika militan yang dipimpin Hamas mulai meluncurkan roket ke arah Israel dalam serangan 7 Oktober tahun lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melemah Senin (7/10) Siang, Brent ke US$77,74 dan WTI ke US$74,18

Menurut data Israel, dalam serangan itu, sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 250 orang disandera serta dibawa ke Gaza.

Pasukan keamanan di seluruh negara berada dalam siaga tinggi pada hari ini, menurut militer dan polisi Israel, yang mengantisipasi serangan dari Palestina yang mungkin direncanakan untuk memperingati 7 Oktober 2023.

Serangan Hamas terhadap komunitas Israel di sekitar Gaza, serta kampanye balasan yang terus-menerus oleh Israel, telah mengacaukan Timur Tengah.

Baca Juga: Israel Serang 40.000 Target Hamas di Gaza dalam Satu Tahun Perang

Tingkat kehancuran dan jumlah korban jiwa yang luar biasa telah mengejutkan dunia internasional.

Di luar Israel, diperkirakan akan ada demonstrasi di seluruh dunia yang menentang serangan Israel di Jalur Gaza.

Serangan itu telah menghancurkan wilayah pesisir yang padat penduduk tersebut, menewaskan hampir 42.000 orang menurut otoritas kesehatan Palestina dan menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi.

Bagi Israel, serangan mengejutkan oleh kelompok Islamis Palestina tersebut merupakan salah satu kegagalan keamanan terburuk bagi negara yang selama ini bangga memiliki militer yang kuat dan canggih.

Baca Juga: Dolar AS Menguat Akibat Ketegangan di Timur Tengah

Serangan itu menyebabkan hari paling mematikan bagi Israel, menghancurkan rasa aman warga negaranya, serta menurunkan kepercayaan publik terhadap pemimpinnya.

Sebagian besar korban yang tewas adalah warga sipil, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua, yang dibunuh di rumah mereka, di jalan, serta di lokasi festival musik terbuka – selain tentara di pangkalan militer dekat perbatasan Gaza.

Di Gaza, 101 sandera masih ditahan saat pasukan Israel melanjutkan misinya untuk mengakhiri kekuasaan Hamas di wilayah itu dan menghancurkan kemampuan militernya.

Namun, fokus perang semakin bergeser ke utara menuju Lebanon, di mana pasukan Israel terus terlibat baku tembak dengan Hezbollah sejak kelompok yang didukung Iran tersebut meluncurkan rentetan rudal pada 8 Oktober sebagai dukungan bagi Hamas.

Baca Juga: Jelang 1 Tahun Serangan 7 Oktober, Israel Bombardir Lebanon dan Gaza

Apa yang awalnya merupakan pertempuran harian terbatas telah meningkat menjadi serangan udara besar-besaran terhadap benteng Hezbollah di Beirut dan serangan darat ke desa-desa perbatasan yang bertujuan untuk menghancurkan para pejuang Hezbollah di sana.

Hal ini diharapkan dapat memungkinkan puluhan ribu warga Israel yang dievakuasi dari rumah mereka di utara negara tersebut untuk kembali.

Serangan Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dalam dua minggu terakhir telah memicu eksodus besar-besaran dari Lebanon selatan, di mana lebih dari 1 juta orang telah mengungsi.

Baca Juga: Timur Tengah Masih Memanas, Simak Rekomendasi Saham Pilihan Untuk Pekan Ini

Serangkaian pembunuhan yang dilakukan Israel dalam beberapa bulan terakhir, yang menewaskan pemimpin Hezbollah dan Hamas, serta serangan canggih terhadap Hezbollah melalui pager dan radio, telah memberikan rasa aman bagi warga Israel.

Namun, hal ini juga memicu serangan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Iran, meningkatkan kekhawatiran akan perang regional dengan musuh yang kuat.

Israel hingga kini belum menanggapi serangan rudal kedua dari Iran pada 1 Oktober, tetapi berjanji akan memberikan tanggapan yang keras.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×