Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Israel pada hari Minggu memulai penguncian virus corona yang ketiganya, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyuarakan optimisme bahwa upaya vaksinasi "rekor dunia" akan memulihkan tingkat normalitas dalam beberapa minggu.
Setelah peningkatan tajam dalam infeksi yang terdeteksi, pemerintah Netanyahu mengumumkan tiga hari lalu bahwa mereka akan memberlakukan kembali langkah-langkah ketat yang sebelumnya membantu membatasi penularan. Mulai jam 5 sore pada hari Minggu, kebanyakan orang akan dipaksa untuk tinggal dalam jarak 1.000 meter dari rumah mereka.
Ada berbagai pengecualian, termasuk mencari perawatan medis, menghadiri proses hukum, atau berolahraga. Perbedaan utama dalam penguncian ketiga Israel dibandingkan dengan versi sebelumnya terkait dengan sekolah, dengan lebih banyak siswa yang dapat menghadiri kelas.
Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman terima vaksinasi Covid-19
Alih-alih menutup total, Israel tetap membuka sekolah untuk anak-anak di bawah enam tahun, serta kelas satu hingga empat dan remaja yang menyelesaikan sekolah menengah di kelas 11 dan 12.
Dewan Nasional untuk Anak Israel (NCC) mengkritik keputusan untuk menutup kelas lima hingga 10.
"Keputusan untuk mengabaikan kelompok usia ini berarti meninggalkan ratusan ribu anak, hanya karena secara teori mereka dapat ditinggal di rumah sendirian sementara (orang tua mereka) pergi bekerja," kata kepala NCC Vered Windman seperti dikutip oleh Ma koran ariv.
"Tapi justru kelompok usia ini yang berisiko lebih tinggi mengalami kesulitan emosional, ketakutan, dan isolasi."
Berbicara pada Sabtu malam setelah Shabbat, Netanyahu mengatakan Israel berharap untuk memvaksinasi seperempat populasinya, atau sekitar 2,25 juta orang, terhadap virus corona dalam waktu satu bulan.