kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Italia & Inggris wajibkan driver ojol berstatus karyawan tetap


Jumat, 26 Februari 2021 / 06:59 WIB
Italia & Inggris wajibkan driver ojol berstatus karyawan tetap
ILUSTRASI. Italia & Inggris wajibkan driver ojol berstatus karyawan tetap. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, MA Inggris memutuskan bahwa posisi driver berada di bawah Uber, karena satu-satunya cara meningkatkan penghasilan adalah dengan bekerja lebih lama.

Jamie Heywood Manajer Umum Regional Uber untuk Eropa Utara dan Timur mengatakan, "Kami menghormati putusan pengadilan yang berfokus pada sejumlah kecil driver yang menggunakan aplikasi Uber sejak 2016. Sejak itu kami membuat beberapa perubahan signifikan pada bisnis kami, dipandu oleh driver di setiap langkahnya."

"Ini termasuk memberikan kontrol lebih besar atas penghasilan mereka, dan memberikan perlindungan baru seperti asuransi gratis jika sakit atau cedera. Kami berkomitmen berbuat lebih banyak dan sekarang akan berkonsultasi dengan setiap driver aktif di seluruh Inggris, untuk memahami perubahan apa yang mereka inginkan."

Pembelaan Uber vs pertimbangan pengadilan tentang ojol berstatus karyawan tetap

Uber sejak lama berpendapat mereka adalah agen pemesanan, yang mempekerjakan wiraswasta kontrak dengan jasa pengantaran. MA Inggris lalu memutuskan bahwa Uber harus menetapkan driver-nya sebagai karyawan, karena mereka masuk ke aplikasi sampai keluar (log out).

Poin itulah yang disoroti MA, karena driver ojol Uber biasanya butuh waktu menunggu orderan masuk aplikasi. Uber sebelumnya berpendapat, jika driver dianggap sebagai karyawan maka itu hanya saat perjalanan ketika membawa penumpang.

"Ini win-win-win untuk driver, penumpang, dan kota. Artinya, Uber sekarang memiliki insentif ekonomi yang tepat untuk tidak membanjiri pasar dengan terlalu banyak kendaraan dan driver," kata James Farrar Sekjen ADCU.

"Hasil dari kelebihan stok itu adalah kemiskinan, polusi, dan kemacetan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Italia, Driver Ojol Berstatus Karyawan Juga Terjadi di Inggris",


Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara

Selanjutnya: KPPU belum terima notifikasi merger Gojek-Tokopedia



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×