kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.244   68,00   0,42%
  • IDX 6.850   -14,83   -0,22%
  • KOMPAS100 996   -2,75   -0,28%
  • LQ45 762   -1,37   -0,18%
  • ISSI 225   -0,70   -0,31%
  • IDX30 392   -0,65   -0,17%
  • IDXHIDIV20 454   -1,46   -0,32%
  • IDX80 112   -0,28   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,42   -0,37%
  • IDXQ30 127   -0,10   -0,08%

Jack Taylor: Berani mencoba hal baru (2)


Senin, 23 April 2012 / 06:10 WIB
ILUSTRASI. Produsen sepeda Polygon dan Patrol menawarkan produk sepeda gunung elektrik premium. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp.


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Catur Ari

Terlahir dari seorang pria yang bekerja sebagai broker saham perusahaan kecil, Jack Crawford Taylor tumbuh sebagai seorang pekerja keras. Bakat bisnis sang ayah dan kakek rupanya mengalir deras di darahnya. Pada setiap makan malam, Taylor menyimak obrolan sang kakek dan ayah tentang strategi kerja. Obrolan-obrolan itulah yang menjadi bekalnya membangun kerajaan Enterprise.

Jack Crawford Taylor memang tidak langsung meraih tujuan hidupnya. Sempat hilang arah dalam menentukan cita-cita hidup, menyebabkan Taylor berkali-kali berganti profesi. Ketika ada kesempatan bertindak, peluang itu selalu ia ambil.

Ia pun mendaftar sebagai tentara cadangan Angkatan Laut Amerika Serikat atau United States Naval Reserve (USNR). Di USNR, Taylor mengabdi sebagai pilot pesawat tempur. Saat itu Perang Dunia II tengah berkecamuk.

Taylor kian mahir mengudara dengan pesawat F6F Hellcat dari USS Essex dan USS Enterprise CV-6. Kemahirannya itu membuahkan beberapa penghargaan seperti Distinguished Flying Cross dan AI Medal Presidential Unit Citation. Berpangkat terakhir letnan, Taylor keluar dari USNR pada 1945. Karier militernya bertahan tiga tahun.

Kehidupan sebagai seorang veteran perang membuatnya tidak selalu hidup glamor. Seperti dilansir St Louis Business Journal, Taylor kembali ke kampung halamannya di St Louis dan membuka jasa layanan antar, tepatnya di Clayton. Namun, Taylor tidak sreg dengan pilihan usahanya.

Tahun 1948, Taylor meninggalkan bisnis ini. Dia malah bekerja pada seorang distributor mobil merek Cadillac bernama Arthur Lindburg. Pada Lindburg, dia bekerja sebagai seorang manajer penjualan.

Tahun 1957, Taylor membujuk Lindburg untuk mengizinkan membuka bisnis penyewaan mobil Executive Leasing di lantai bawah kantor distribusi mobil itu. Taylor hanya mengambil separuh gaji dan mendapat modal awal US$ 25.000 sebagai biaya sewa Executive Leasing selama empat bulan. Executive Leasing berganti nama menjadi Enterprise Leasing pada 1969, persis seperti nama pesawat yang ia kendarai dulu.

Kesuksesan bisnis Taylor langsung menarik minat pelaku bisnis lain untuk ikut menggarap penyewaan kendaraan di bandara. Di saat pesaing berbondong-bondong menawarkan layanan sejenis di bandara, Taylor menciptakan konsep penyewaan baru. Arbor Day Foundation melaporkan, Taylor menawarkan penyewaan dalam kota jangka pendek.

Taylor menyadari potensi penyewaan pada masyarakat yang mesti berpindah ke berbagai tempat atau berlibur panjang, tapi terkendala perbaikan mobil atau kendaraan yang tidak menampung semua anggota keluarga.

Sekitar 20 tahun kemudian, Taylor mengganti nama perusahaannya menjadi Enterprise Rent-A-Car, dengan tetap mempertahankan kata Enterprise sebagai nama dagangnya. Nyaris 40 tahun setelah berdiri, bisnis yang ia pelopori tersebut tumbuh pesat. Dari awalnya hanya sekadar penyewaan 17 kendaraan di area bawah tanah distributor Cadillac, Enterprise bertransformasi menjadi perusahaan multinasional yang tersebar di ribuan cabang.

Penguasaan pasar penyewaan kendaraan yang bernilai miliaran dollar itu, seperti dilansir Veteran Advantage, merupakan buah dari pelayanan utama pada konsumen dan karyawan. Kedua poin itu menjadi kunci utama mengalirnya keuntungan bisnis Taylor. Prinsip itulah yang kini membedakannya dari perusahaan penyewaan lain.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×