kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi miliarder dunia berkat skenario film (1)


Selasa, 21 Februari 2017 / 15:51 WIB
Jadi miliarder dunia berkat skenario film (1)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi

Daya imajinasi dan gemar menulis membawa Jane Loretta Anne Goldman menjadi orang terkaya dunia nomor 685 versi Forbes. Kekayaan wanita yang kini berusia 47 tahun ini berasal dari kemampuannya menulis skenario. Beberapa naskah filmnya masuk menjadi film box office. Sejatinya, bakatnya menulis dan bercerita sudah nampak dari sejak kecil. Bahkan saat remaja, Goldman memilih untuk putus sekolah dan lalu menjadi jurnalis.

Terlahir dikaruniai dengan bakat luar biasa menjadi berkah tersendiri bagi Jane Loretta Anne Goldman. Wanita yang menghabiskan masa kecilnya di London, Inggris ini memiliki talenta yang membuat dirinya menjadi orang terkaya dunia nomor 685 versi Forbes. Harta kekayaan Goldman mencapai US$ 3,1 miliar.

Kekayaannya tersebut diperoleh dari kepiawaiannya menulis naskah. Beberapa skenario yang diangkat dalam film selalu masuk film box office. Bakat Goldman dalam mengarang cerita telah nampak sejak kecil. Perempuan yang kini berusia 47 tahun ini sejak kecil telah pandai untuk bercerita dan gemar menulis.

Daya imajinasinya pun di atas rata-rata teman seusianya. Goldman memulai karier sejak usia 16 tahun. Goldman nekat meninggalkan bangku sekolah demi mengejar impian menjadi jurnalis. Ide gilanya ini menghadapi tentangan dari kedua orangtuanya. Sebab orangtua Goldman ingin putrinya menyelesaikan pendidikan dengan harapan masa depannya lebih baik. Namun, ia bersikukuh keluar dari bangku sekolah demi menjemput cita-cita.

Goldman muda kemudian menjadi reporter hiburan untuk Daily Star. Dia pun melakukan aktivitas peliputan terhadap kaum-kaum jetset. Pengalaman tersebut menjadi hal yang baru bagi dirinya. Kisah-kisah glamor selebriti hingga skandal menggemparkan di ranah hiburan telah menjadi makanan sehari-hari Goldman.

Selama menggeluti dunia jurnalis, kepiawaian menulis Goldman semakin terasah. Sederet pujian dan kritikan atas hasil tulisan Goldman datang silih berganti. Daily Star menjadi tempat Goldman terus menggali potensi menulis dan imajinasi.

Pada tahun 2000, Goldman meluncurkan novel pertamanya berjudul Dreamworld. Ini merupakan pintu masuk karier Goldman sebagai penulis andal. Novel Dreamworld merupakan karya nonfiksi dengan target pembaca remaja. Novel ini mendapat sambutan positif dari pasar.

Dari situ, Goldman melebarkan kariernya di dunia film. Tahun 2007, ibu tiga anak ini ikut terlibat sebagai penulis dalam film Stardust. Film ini merupakan salah satu box office yang mendatangkan pendapatan fantastis. Larisnya film tersebut otomatis turut menebalkan kantong Goldman.

Banyak karya dan naskah film yang tersaji dari goresan tangan dingin Goldman. Beberapa skenario film yang ikut digarapnya adalah Kick Ass (2010), Kingsman: The Secret Service (2015) dan tentu saja film paling fenomenal pada zamannya, X-Men : First Class yang booming pada 2011.

Goresan naskah Goldman meninggalkan jejak di dunia hiburan Hollywood. Bahkan beberapa pengamat sekaligus kritikus film mengatakan bahwa Goldman telah menyumbangkan bakat luar biasanya secara konsisten kepada industri perfilman. Goldman dianggap menjadi harapan industri perfilman untuk terus menghasilkan karya-karya cemerlang.

Kesuksesan film X-Men kembali mengulang sejarah. Ia dipercayakan terlibat dalam menulis skenario prequel film X-Men dan seri Kick Ass dengan sutradara Matthew Vaughn. Berkat kerja tim solid dan tanggung jawab besar, keduanya berhasil mengulang kembali euforia X-Men terdahulu.

Pada 2015, Goldman kembali terlibat dalam penulisan skenario film Kingsman: The Secret Service. Film ini menceritakan agen rahasia yang mengadopsi komik dengan judul yang sama. Pada proses pembuatan skenario, Goldman mengaku menemukan tantangan tersendiri menggubah cerita dari sebuah buku menjadi bahasa visual film. Sebab menuangkan imajinasi pembaca ke film cukup sulit.               

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×