Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Tokyo sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap infeksi virus corona ke level tertinggi dari empat level yang ada.
Khawatir gelombang kedua infeksi virus corona menyebar dari ibu kota membuat pemerintah kota setempat dan anggota parlemen oposisi mendesak pemerintah pusat untuk menghentikan kampanye besar-besaran yang bertujuan meningkatkan pariwisata domestik.
Namun Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan, bahwa pemerintah akan melanjutkan dengan apa yang disebut kampanye bantuan perjalanan 'Go To', yang mencakup penawaran seperti diskon untuk belanja dan makanan, tetapi bergerak dengan hati-hati.
Baca Juga: Jepang dan Amerika siap pasang badan, tolak klaim China atas Laut China Selatan
"Jelas kami akan mempertimbangkan pemikiran banyak orang, sambil memantau situasi di depan," Nishimura, yang memimpin kebijakan virus corona pemerintah saat berhadapan dengan parlemen pada hari ini (15/7).
Program ini adalah salah satu kontrak outsourcing terbesar dalam anggaran stimulus yang diumumkan pada bulan April, tetapi telah ditunda karena kritik publik atas biaya subkontrak pekerjaan ke kontraktor swasta.
Kampanye, mulai bulan ini, juga mendapat kecaman di media sosial, dengan lonjakan virus corona yang memicu ledakan kemarahan politik yang tidak biasa pada jaringan media sosial di Jepang.