Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
TOKYO. Japan Airlines Corp. (JAL) dikabarkan tetap memilih American Airlines bersama aliansi pemasaran Oneworld dan menolak tawaran kerjasama dari Delta Air Lines di aliansi SkyTeam. Sumber Reuters mengatakan, JAL mengambil keputusan itu karena pertimbangan historis, sekaligus menghemat waktu dan biaya.
JAL dan American Airlines, bersama dengan British Airways Plc dan Qantas Airways Ltd, berada dalam satu aliansi pemasaran bernama Oneworld sejak tahun 2007. Adapun Delta Air Lines bersama dengan Korean Air Lines Co. dan Air France-KLM Group berada dalam aliansi SkyTeam.
American dan Delta, dua maskapai raksasa dunia asal Amerika Serikat (AS), bersaing mendapatkan JAL sebagai mitra kerjasama di negara Matahari Terbit itu. Kegigihan dua maskapai ini berebut pasar Jepang mereka lakukan seiring semakin dekatnya pemberlakuan liberalisasi industri penerbangan antara Jepang dan AS.
JAL yang baru mendaftarkan kepalitan bulan lalu mendapat tawaran dana hingga US$ 1,4 miliar dari Oneworld. Sedangkan SkyTeam menawarkan paket bantuan finansial sekitar US$ 1 miliar.
Lebih berisiko
Bloomberg, mengutip Wall Street Journal, kemarin mengungkapkan bahwa juru bicara JAL Hisanori Iizuka dan juru bicara Delta Betsy Talton menolak berkomentar. Sebelumnya JAL dikabarkan memilih SkyTeam karena tawaran mereka dianggap lebih menarik dan menguntungkan.
Tapi, manajemen baru JAL yang dipimpin Kazuo Inamori menilai, mengganti partner di saat seperti ini terlalu membahayakan target perusahaan untuk bisa pulih dalam tempo tiga tahun. "Belum lagi potensi kehilangan pendapatan selama masa transisi nanti," ujar sumber yang tak disebut namanya itu, mengutip Inamori.
Di lain pihak, analis penerbangan Kotaro Toriumi menilai, pilihan bekerjasama dengan Delta merupakan langkah terbaik karena menawarkan keuntungan jangka panjang. "Manajemen baru lebih memilih keuntungan jangka pendek," cetusnya.
Sebenarnya ada alasan lain dibalik pemilihan American. Kedua perusahaan dikabarkan segera memasukkan dokumen untuk mendapat kekebalan aturan monopoli. Cuma, kabarnya, American akan menentang izin serupa diberikan regulator AS kepada JAL dan Delta kalau mereka benar-benar bekerja sama. Alasannya, kerja sama Delta dan JAL telah membuat kedua maskapai ini menguasai lebih dari 60% industri penerbangan AS dan Jepang. Dengan kata lain, mereka sudah memonopoli pasar.